Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Seberapa Besar Dampak "Brexit" terhadap Ekonomi Indonesia?

Kompas.com - 25/06/2016, 10:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTri Wahono

Masyarakat Inggris telah memilih takdirnya sendiri. Mereka memutuskan meninggalkan Uni Eropa (UE) lewat referendum yang bersejarah.

Jumlah warga Inggris yang memilih keluar dari UE (Brexit/British Exit) mencapai 17.410.742 orang (52 persen) berbanding dengan memilih tetap bergabung dengan UE (Brimain/British Remain) sebanyak 16.141.241 orang (48 persen).

Hasil referendum tersebut tentu saja membawa berbagai implikasi.

Bukan hanya untuk Inggris dan UE sebagai pihak yang terlibat langsung, tetapi juga dunia internasional, mengingat UE dan Inggris merupakan salah satu kekuatan utama dalam dinamika politik dan ekonomi global.

Terbukti, keputusan Brexit langsung direspon pasar keuangan di seluruh dunia.

Kurs poundsterling, mata uang Inggris, langsung terjun bebas ke level 1,33 dollar AS atau melemah sekitar 10 persen dibandingkan level sehari sebelumnya.

Posisi tersebut tercatat sebagai yang terendah dalam 31 tahun terakhir.

Pasar global ramai-ramai melepas pound dan mengalihkan dananya ke mata uang dollar AS, yen Jepang, dan emas yang dianggap lebih aman dalam situasi penuh ketidakpastian seperti saat ini.

Pasar keuangan Indonesia sudah pasti juga terkena dampak Brexit. Maklum, pemain asing masih sangat dominan dalam pasar keuangan Indonesia.

Pada penutupan Jumat (24/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 39,74 poin atau 0,82 persen ke posisi 4.834,57.

Nilai tukar rupiah juga melorot. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, perdagangan rupiah ditutup melemah ke level Rp 13.296 per dollar AS dari sehari sebelumnya di posisi 13.265 per dollar AS.

Pertanyaannya, apakah Brexit benar-benar akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia memburuk?

Jawabannya : belum tentu atau tidak.

Gejolak di pasar modal dan pasar uang tersebut belum jadi indikator kuat bahwa Brexit akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Sebab, gejolak tersebut lebih digerakkan oleh faktor sentimen ketimbang faktor fundamental.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com