Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Seberapa Besar Dampak "Brexit" terhadap Ekonomi Indonesia?

Kompas.com - 25/06/2016, 10:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTri Wahono

Artinya, ekspor Indonesia ke negara-negara UE jauh lebih besar dibandingkan ke Ingris.

Neraca perdagangan Indonesia terhadap Inggris selalu surplus. Artinya nilai ekspor Indonesia ke Inggris lebih besar ketimbang impor Indonesia dari Inggris.

Maka itu, dilihat dari sisi perdagangan, Brexit kemungkinan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Investasi

Bagaimana dari sisi investasi?

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),  investasi langsung (foreign direct investment) Inggris di Indonesia tahun 2015 sebesar 503 juta dollar AS atau 1,71 persen dari total PMA senilai 29,27 miliar dollar AS.

Inggris merupakan negara kesepuluh terbesar dalam jumlah investasi di Indonesia. Nilai investasi Inggris masih di bawah Singapura, Malaysia, Jepang, dan Belanda.

Namun, dibandingkan negara-negara UE, investasi Inggris merupakan kedua terbesar setelah Belanda.

Jadi, dari sisi investasi, pengaruh Inggris relatif lebih besar ketimbang pengaruhnya dari sisi perdagangan.

Kendati demikian, dilihat dari nilainya, investasi Inggris juga tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB Indonesia.

Dengan kata lain, jika ekonomi Inggris ambruk gara-gara Brexit, pengaruhnya relatif kecil terhadap fundamental perekonomian Indonesia.

BKPM Daftar negara yang berinvestasi di Indonesia tahun 2015

Lalu, bagaimana jika perekonomian Inggris maju pesat setelah Brexit.

Nah, inilah yang menjadi tantangan Indonesia.

Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dzulfian Syafrian, Indonesia bisa mengambil keuntungan dari Brexit jika pemerintah Indonesia proaktif melobi pemerintah Inggris.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah membuat bilateral Free Trade Agreement (FTA) dengan Inggris.

Kesimpulannya, dalam jangka pendek, pasar keuangan Indonesia mungkin agak bergejolak gara-gara Brexit.

Namun dalam jangka panjang, Brexit justru bisa menguntungkan Indonesia secara fundamental.

Kompas TV Infografis: Apa itu Brexit?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com