Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Paparkan Beberapa Aspek yang Belum Dilengkapi Terminal 3

Kompas.com - 25/06/2016, 17:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengoperasian Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, masih belum memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan. Dengan demikian, Terminal 3 hampir dipastikan belum bisa melayani penumpang pada lebaran tahun ini.

Berdasarkan verifikasi yang dilakukan tim dari Direktorat Navigasi Penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, ada beberapa hal yang belum dipenuhi PT Angkasa Pura II (Persero)/AP II meliputi aspek personal navigasi penerbangan, aspek pemenuhan persyaratan dokumentasi dan Standard Operating Procedure (SOP), serta aspek fasilitas portable tower.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hemi Pamuraharjo mengatakan aspek personel navigasi penerbangan yang belum dipenuhi tediri dari dua hal.

Pertama, masih kurangnya personel pemandu lalu lintas penerbangan yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan pemanduan darat (ground control).

"Diperlukan 12 personel pemandu lalu lintas penerbangan dalam satu set serta rostering yang tidak boleh mengganggu operasional pelayanan lalu lintas penerbangan aerodrome control tower existing," kata Hemi di Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

Kedua, untuk pelayanan telekomunikasi penerbangan, Perum LPPNPI/AirNav Indonesia dan AP II belum menyediakan personel teknik telekomunikasi penerbangan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas dan tower portable.

Hemi menyampaikan, Terminal 3 juga belum memenuhi aspek persyaratan dokumentasi dan Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelayanan telekomunikasi penerbangan dan lalu lintas penerbangan. (Baca: AP II: Penyebutan "Terminal 3 Ultimate" Keliru, Seharusnya "Terminal 3")

Masalahnya adalah kelengkapan data teknis fasilitas belum tersedia pada dokumen manual operasi sertifikasi CASR Part 171 eksisting. Sehingga, belum memenuhi ketentuan yang berlaku pada CASR Part 171. Kelengkapan data tersebut meliputi kinerja, interkoneksi fasilitas, SOP dan penerapan safety management systems (SMS).

"Masalah lainnya yakni, kelengkapan Local SOP dan SMS guna pelayanan lalu lintas penerbangan ground control Apron G juga belum tersedia pada dokumen manual operasi sertifikasi CASR Past 172 eksisting. Sehingga belum memenuhi ketentuan yang berlaku pada CASR Past 172," ujar Hemi.

Adapun aspek terakhir yang belum dipenuhi yaitu aspek fasilitas portable tower. Hemi mengatakan, tidak terpenuhinya aspek ini disebabkan ‘eye level’ Air Traffic Control (ATC) pada portable tower setinggi tujuh meter. Tinggi ‘eye level’ tersebut lebih rendah dari tinggi garbarata dan rudder pesawat udara jenis Boeing 738 yang setinggi 12,55 meter.

Kondisi ini menjadi hambatan bagi petugas bagi petugas ATC dalam hal membedakan secara jelas landasan pacu (runway), landas hubung (taxiway) baik area dalam maupun luar.

"Pemenuhan ‘eye level’ bersifat mandatory karena runway dan taxiway merupakan daerah manuver," ucap Hemi. (Baca: Blakblakan Dirut AP II soal Kata "Ultimate" Terminal 3 yang Akhirnya Ditanggalkan... )

Belum ada "restroom"

Lebih lanjut Hemi mengatakan, memang sudah tersedia fasilitas komunikasi penerbangan berupa VHF A/G dilengkapi dengan recorder serta informasi meteorologi penerbangan lokal dalam kondisi laik operasi. Akan tetapi, belum terdapat fasilitas komunikasi guna keperluan koordinasi dengan main tower eksisting, unit PKP-PK, dan Apron Movement Control (AMC).

"Selain itu, posisi portable tower tidak stabil mengingat ditempatkan di tempat terbuka dan terkena angin kencang. Sehingga, berpotensi mengganggu personel ATC dalam bertugas. Dan, belum tersedia rest room," pungkas Hemi.

Kompas TV Terminal 3 Soetta Ditunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com