JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak yang dihasilkan dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit) dinilai tak terlalu berpengaruh signifikan pada pasar modal Indonesia secara langsung.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida mengatakan, saat sentimen Brexit menghantam indeks Nikkei hingga 7,92 persen, dan indeks S&P hingga 3 persen, Indonesia hanya terkoreksi 0,8 persen.
"Kalau kita lihat dampak di market, yang paling kelihatan cepat itu adalah dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Kita coba bandingkan dengan negara-negara lain, ternyata negara lain itu turunnya ada yang jauh lebih turun dibandingkan Indonesia," ujar Nurhaida di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Nurhaida juga menilai, para investor dalam negeri lebih bijak dalam menanggapi sentimen yang datang dari Brexit. Hal tersebut tercermin dari minimnya koreksi IHSG saat keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa diumumkan.
"Investor kita juga sudah cukup matang, sehingga mereka sudah bisa antisipasi lebih awal," imbuh Nurhaida.
Nurhaida berharap, kondisi tersebut bisa berlangsung lama. Mengingat, sentimen yang datang dari Brexit masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.
"Mudah-mudahan ini berlanjut, kita lihat hari ini seperti apa dan kita bandingkan lagi dengan negara lain. Karena kita tidak bisa menilai kalau tidak kita bandingkan dengan negara lain," pungkas Nurhaida.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.