Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Bertumbuh dalam Kondisi Ketidakpastian

Kompas.com - 04/07/2016, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Mungkinkah kita bisa selamat dan bertumbuh didalam ketidakpastian? Jawabannya adalah sangat mungkin dan sangat bisa!

Yang penting, saya dan Anda berkenan mengikhtiarkan beberapa pendekatan yang berdasarkan kajian empiris dan pengalaman praktis terbukti ampuh!

Ada 3 pendekatan yang bisa kita lakukan agar kita bisa bertumbuh dan berkembang bersama dengan ketidakpastian yang saat ini semakin cepat dan sering terjadi.

Tiga pendekatan ini, adalah ikhtiar yang bisa Anda lakukan dalam rangka merespon kondisi yang memang secara umum telah membuat para pelaku bisnis, karyawan hingga eksekutif menjadi sangat bingung dan frustasi.

Dan, tiga pendekatan ini pada dasarnya adalah pilihan reaksi atau sikap terhadap berbagai macam episode perubahan yang memicu terjadinya ketidakpastian.

Pilihan pertama adalah, sikap kita memilih untuk lebih lambat dari perubahan yang menimbulkan ketidakpastian. Jika sikap ini yang kita pilih, maka sangat berisiko kita akan menjadi korban dari perubahan, dan kehilangan kesempatan untuk bertumbuh bersama ketidakpastian.

Sikap pada pilihan pertama ini sering disebut dengan istilah pasif terhadap aneka perubahan yang terjadi, indikasinya adalah wait and see!

Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, ketika harga minyak jatuh dan tidak ada tanda-tanda perbaikan harga, barulah mereka sadar bahwa menggantungkan pembiayaan pembangunan negara dari devisa emas hitam, ternyata sungguh sangat menyakitkan.

Akhirnya untuk pertama kalinya dalam sejarah Arab Saudi, mereka mengajukan pinjaman untuk pembiyaan pembangunan, dan mereka membuat rencana besar untuk secara bertahap meninggalkan ketergantungan terhadap minyak bumi.

Pilihan kedua adalah, kita memutuskan untuk bergerak sama cepatnya dengan perubahan yang membawa ketidakpastian tersebut, sering disebut dengan aktif. Pilihan kedua ini relatif lebih baik berdasarkan pengalaman empiris penulis.

Jika dibandingkan dengan pilihan pertama, ini bukan berarti pilihan pertama adalah buruk. Ingat bahwa ketiga pilihan yang kita kaji ini semuanya bermanfaat dan memiliki keunggulan masing-masing, dan sebenarnya saling melengkapi satu sama lain.

Jepang pada zaman pemerintahan Kaisar Meiji di abad ke-19 adalah contoh yang baik terhadap pilihan kedua ini. Beliau sang Kaisar ingin memodernisasi Kerajaan Jepang melalui program Restorasi Meiji dan tidak ingin tertinggal dengan kemajuan bangsa-bangsa Eropa.

Meskipun menimbulkan pro dan kontra, namun kenyataannya hari ini bangsa Jepang menikmati keputusan Kaisar Meiji untuk bergerak sama cepatnya dengan perubahan yang menimbulkan ketidakpastian.

Kembali kepada pilihan kedua, dengan kita bergerak sama cepatnya dengan kondisi ketidakpastian tersebut, maka ada kemungkinan kita bisa bertumbuh dan berkembang dengan perubahan yang terjadi, sehingga akan meningkatkan kemungkinan survive.

Pilihan ketiga adalah, kita berlari lebih cepat dari kondisi perubahan yang membawa ketidakpastian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com