Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Arus Mudik Nyaman, Gunakan Moda Angkutan Umum

Kompas.com - 11/07/2016, 17:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan dunia usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap masyarakat lebih mengutamakan penggunaan moda angkutan umum saat mudik Lebaran.

Penggunaan angkutan umum, selain dapat mengurangi angka kecelakaan, juga akan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.

Ketua Komisi Tetap Bidang Perhubungan Darat Kadin Indonesia, Adrianto Djokosoetono mengakui penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 yang dilakukan Kementerian Perhubungan beserta jajaran Kepolisian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Penanganan mudik Lebaran 2016 sangat baik. Tapi, kami mengharapkan adanya peningkatan penggunaan angkutan umum. Ini demi keamanan dan kenyamanan pemudik," ujar Adrianto dalam laporan tertulisnya, Senin (11/7/2016).

Adrianto yang juga Ketua DPP Organda menepis tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa arus mudik tahun ini diwarnai kemacetan parah yang menelan korban jiwa di Exit Tol Brebes Timur.

Sebaliknya, Adrianto mengapresiasi langkah-langkah konkret pemerintah menangani arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.

Dia mengaku penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 yang dilakukan Kementerian Perhubungan beserta jajaran Kepolisian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ada kemajuan signifikan dalam penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016?. Penugasan sesuai Tupoksi.Persiapan semakin matang. Kami salut dalam keterbatasan infrastruktur jalan raya, rekayasa lalu lintas dapat terlaksana dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan data Posko Pusat Operasi Ramadniya 2016 Korlantas Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran 2016 selama 10 hari masa operasi, yaitu 30 Juni hingga 9 Juli sebanyak 1.947.

Dari jumlah tersebut, katanya, 366 orang meninggal, 634 luka berat, dan 2.537 luka ringan. Sedangkan pada tahun 2015 angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 2.228, di mana 464 orang meninggal, 817 luka berat, dan 2.917 luka ringan.

"Saya yakin angka kecelakaan akan terus berkurang dalam keterbatasan yang ada. Memang kapasitas infrastruktur kita tidak mencukupi, meskipun telah dilakukan rekayasa lalu lintas. Tapi tetap saja ?belum bisa karena keterbatasan yang ada," ucap Adrianto.

Adrianto berharap penanganan rekayasa lalu lintas harus disertai penurunan penggunaan kendaraan pribadi selama arus mudik dan balik Lebaran.

"Semua pihak wajib mendorong penggunaan angkutan umum untuk meminimalisasi kemacetan lalu lintas. Ini penting. Semua elemen bangsa wajib meningkatkan penggunaan kendaraan nonpribadi, seperti bis dan kereta api," terangnya.

Di sisi lain, Adrianto berharap seiring rampungnya pembangunan sejumlah ruas tol di Pulau Jawa, arus mudik dan balik Lebaran semakin lancar. Disebutkan, pada awal November 2016 akan beroperasi ruas tol sepanjang 17,5 km yang membentang dari Bawen,Kabupaten Semarang hingga Tingkir, Kota Salatiga.

 

Jalan Darat

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com