Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas "Nego" Target "Lifting" Migas 2017 Diturunkan

Kompas.com - 13/07/2016, 19:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta penurunan target asumsi produksi siap jual (lifting) minyak bumi dan gas bumi (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.

Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah mengaku sangat sulit mencapai target lifting minyak bumi maksimum 800.000 barel per hari (BPH).

Padahal sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR-RI akhir bulan lalu, pemerintah dan parlemen sudah menyepakati target lifting minyak bumi di rentang 760.000 - 800.000 BPH.

SKK Migas pesimistis dapat mencapai lifting maksimum 800.000 BPH. Sebab, diperkirakan keenam proyek lapangan migas (field) yang akan berproduksi (on-stream) tahun mendatang, baru bisa benar-benar berproduksi pada kuartal-II dan kuartal III.

"Sehingga capaian maksimum sampai 800.000 BPH itu sulit dicapai. Dengan demikian kami mengusulkan lifting minyak bumi di bawah 800.000 BPH untuk batas atas, dan batas bawah dapat dipertimbangkan 750.000 BPH," ucap Zikrullah dalam rapat badan anggaran, di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Dalam kesempatan sama Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja merinci enam proyek yang akan on-stream di 2017 tersebut. 

Yakni, Madura BD Field (Husky Oil Madura Ltd), Cikarang-Tegalpacing Field (Pertamina EP), Tanjung Phase I Field (Pertamina EP), Laut Dalam Jangkrik Field(Eni Muara Bakau), Jangkrik North East Field (Eni Muara Bakau), serta Subang Field (Pertamina EP).

"Kebijakan pertama adalah memonitoring bagaimana proyek ini berjalan tepat waktu on-stream 2017," kata Wiratmaja.

Menurut Wiratmaja, tercapainya target lifting minyak bumi sangat tergantung pada cadangan minyak (reservoir) yang ada, temuan baru, dan Work Plan and Budget (WPNB) kontraktor migas.

Dia menambahkan, dengan efisiensi besar-besaran yang dilakukan dalam produksi migas, akan sangat sulit mencapai maksimum lifting minyak bumi sebesar 800.000 BPH.

"Jadi, lebih realistis yang diusulkan SKK Migas tadi," kata Wiratmaja kepada wartawan usai rapat.

Lifting gas

Tidak hanya untuk target lifting minyak bumi, SKK Migas juga meminta penurunan target lifting gas bumi dalam RAPBN 2017.

Target lifting gas bumi 2017 dalam rapat kerja Komisi VII disepakati 1,15 juta - 1,5 juta barel setara minyak per hari (BSMPH).

Dalam rapat Badan Anggaran sore ini, SKK Migas mengusulkan di kisaran 1,1 juta - 1,2 juta BSMPH.

Pimpinan sidang Badan Anggaran Jazilul Fawaid setelah mendengarkan paparan dari pemerintah dan masukan dari anggota Banggar menyatakan, sidang menyepakati lifting minyak bumi di kisaran 750.000 - 790.000 BPH, sedangkan lifting gas bumi di kisaran 1,1 juta - 1,2 juta BSMPH.

Sidang Banggar juga menyepakati asumsi harga minyak mentah atau Indonesia Crude Price (ICP) di kisaran 40-50 dollar AS per barel, lebih rendah dari kesepakatan rapat kerja Komisi VII yang ada di kisaran 45-55 dollar AS per barel.

Kompas TV Komitmen Investasi Meroket Hingga 167%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com