JAKARTA, KOMPAS.com - Dana repatriasi dari program pengampunan pajak diprediksi bakal membanjiri sektor keuangan Indonesia. Industri jasa keuangan, termasuk diantaranya perbankan dan pasar modal, pun mulai mempersiapkan diri untuk menampung dana repatriasi yang kabarnya berjumlah besar itu.
Ambil contoh adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menggandeng dua anak usahanya, yakni Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi untuk mempersiapkan dan menyediakan ragam pilihan instrumen penempatan dana repatriasi pengampunan pajak.
Bagi Mandiri Sekuritas, salah satu instrumen investasi yang ditawarkan adalah reksa dana. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto menyebut, dana repatriasi pengampunan pajak mampu memberi dampak positif bagi industri reksa dana yang menjadi salah satu instrumen investasi dana repatriasi.
Menurut Abi, dana repatriasi dari pengampunan pajak diperkirakan akan meningkatkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksa dana. Saat ini saja, dana kelolaan industri reksa dana mencapai sekira Rp 200 triliun.
"Sekarang industri reksa dana AUM Rp 200 triliun. Anda bisa kira-kira, mungkin bisa naik dua kali lipat. Tapi ini tergantung kesiapan kita," kata Abi di Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Abi memandang, periode tiga bulan pertama paska disahkannya Undang-undang Pengampunan Pajak merupakan momen yang amat baik untuk meningkatkan dana kelolaan industri reksa dana. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku sudah menyiapkan produk-produk investasi.
"Kalau di Mansek akan disiapkan supaya begitu momen ini jalan, tiga bulan pertama ini merupakan momen yang paling bagus, berarti kita sudah siap sama produk-produk," terangnya.
Ia berharap agar Bank Mandiri sebagai induk perusahaan dapat melakukan sosialisasi kepada para nasabah terkait Undang-undang Pengampunan Pajak.
Dengan demikian, nasabah atau pemilik dana dapat memperoleh informasi yang cukup terkait penempatan dana mereka.
"Sekarang tahapannya baru sosialisasi di teman-teman Bank Mandiri. Harapannya minggu depan sudah bisa ke nasabah," jelas Abi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.