Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan Sebidang Ikut Andil dalam Kemacetan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2016

Kompas.com - 14/07/2016, 14:16 WIB
Penulis Achmad Fauzi
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Prasetyo mengakui pelintasan sebidang atau perpotongan sebidang antara jalur kereta dengan jalan ikut andil dalam kemacetan yang terjadi saat arus mudik dan balik tahun 2016.

"Kami akui bahwa pelintasan sebidang ini juga masih ikut andil di dalam kemacetan. Artinya di dalam kemacetan ini karena pelintasan sebidang yang keliatannya makin hari jumlah mobil makin banyak," katanya saat konferensi pers evaluasi mudik dan arus balik di Posko Angkutan Lebaran Kemenhub, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Prasetyo menjelaskan, dalam pelintasan sebidang sebanyak 4.000 jadwal kereta yang melintas dan setiap delapan menit kereta melintasi pelintasan sebidang.

Dengan banyaknya dan padatnya jadwal kereta, itu akan membuat antrian kendaraan panjang yang dapat memicu kemacetan.  

"Inilah yang harus kita selesaikan sesuai dengan fungsi kita masing-masing. Maksudnya, bahwa memang di jalan nasional ini kondisi jalan sudah sedemikian ramenya sehingga pelintasan sebidang harus kita selesaikan," ujarnya.

Oleh karena itu, Prasetyo meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) untuk membangun jalan layang (fly over) atau jalan bawah tanah (underpass) di dekat jalan pelintasan sebidang.  

Contohnya empat pelintasan sebidang di Jawa Timur, salah satunya di sekitar Saradan, Madiun.

"Ini sudah dibahas oleh Pak Menteri pada saat kesempatan ke sana dengan Pak Gubernur. Kelihatannya sudah dikoordinasikan dengan teman dari kementerian PUPERA, khususnya Direktorat Jenderal Bina Marga untuk kita minta atasi," tuturnya.

Selain itu, juga ada beberapa pelintasan sebidang di Jawa Tengah, misalnya di Ajibarang, Banyumas, dan yang lain karena memang kondisinya dilewati di lintas utama alur mudik dan balik Lebaran 2016.

Kompas TV Kemacetan Terjadi di Perlintasan Pasar Weru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+