Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum 23 Juni 2016 lalu, sebuah peristiwa yang dikenal luas dengan istilah Brexit. 51,9 persen warga memilih keluar dan 481, persen memilih tetap bergabung.

Banyak pihak yang mencemaskan dampak Brexit akan menjalar ke Asia. Bagaimana tidak, Brexit menyebabkan nilai tukar poundsterling anjlok dan dollar AS sedikit tergelincir.

Chief Economist DBS Group Research David Carbon menjelaskan, dalam jangka pendek dampak Brexit memang terasa dalam pasar uang dan pasar modal. Ini terlihat dari bursa saham Asia melakukan aksi jual pada saat hasil referendum diumumkan. 

Namun demikian, dari perspektif ekonomi dampak ini tidak terlalu mengkhawatirkan terutama bagi Asia. Meski pertumbuhan Asia melambat, Asia masih akan tumbuh sekitar 1 triliun dollar AS setiap tahun. Menurut Carbon, angka tersebut setara dengan tingkat produk domestik bruto (PDB) Jerman setiap 3,2 tahun.

Carbon memprediksi, dalam kurun lima tahun dari sekarang, Asia akan membentuk Jerman baru setiap 2,8 tahun. 

“Jadi jangan khawatir soal Brexit jika Anda tinggal di Asia,” ujar Carbon dalam laporannya yang diterima, Jumat (15/7/2016).

Carbon menilai, besarnya dampak yang ditimbulkan dari Brexit tergantung dari berapa banyak negara yang bisa jadi akan menyusul langkah Inggris keluar dari Uni Eropa. 

Efek domino dapat timbul ketika Brexit menjadi inspirasi bagi negara Uni Eropa lain seperti Belanda, Austria, Swedia, dan Prancis untuk menggelar referendum serupa. 

"Perlu juga dicatat bahwa Skotlandia telah memutuskan untuk tetap menjadi bagian dari ekonomi Uni Eropa. Hal ini membuka kembali kemungkinan Skotlandia akan meninggalkan Inggris untuk bisa tetap menjadi anggota Uni Eropa," terangnya.

Kompas TV Dampak Brexit, Bank Italia Alami Kredit Macet

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com