CARACAS, KOMPAS.com - Sungguh malang nasib warga Venezuela. Mereka kini harus menyeberang ke negara tetangga, Kolombia, hanya untuk mencari dan membeli bahan-bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari.
Wanita hamil, anak-anak, dan bahkan manula berduyun-duyun menuju Kolombia setelah perbatasan kembali dibuka sementara.
Mereka pun menangis saat melihat rak-rak supermarket penuh dengan bahan pangan dan barang kebutuhan sehari-hari, pemandangan yang kini tak bisa mereka saksikan di negaranya.
Mereka membeli bahan-bahan pangan pokok dan perlengkapan sanitasi yang merupakan barang langka di Venezuela saat ini.
Sudah berpekan-pekan warga Venezuela tidak bisa membeli bahan pokok seperti susu, tepung, dan kertas tisu toilet.
Hal ini tentu menyedihkan, namun nyatanya merupakan pemandangan sehari-hari di Venezuela, negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia.
Pejabat Kolombia mengestimasi setidaknya 100.000 warga Venezuela melintas perbatasan hanya untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari.
Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Venezuela diprediksi akan tenggelam lebih dalam tahun ini.
IMF memproyeksikan ekonomi Venezuela akan merosot 10 persen tahun ini, lebih buruk dari prediksi sebelumnya 8 persen. Adapun inflasi Venezuela diprediksi menembus angka 700 persen pada tahun 2016.
Angka yang fantastis tersebut merupakan koreksi dari estimasi sebelumnya yang mencapai sekitar 480 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.