Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi, Rupiah Menguat

Kompas.com - 22/07/2016, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (22/7/2016) diperkirakan bergerak bervariasi cenderung melemah, menurut analisis teknikal PT Bahana Securities yang diterima Kompas.com.

Sementara itu, rupiah diperkirakan bergerak menguat pada hari ini, di kisaran 13.000-13.150, setelah sebelumnya pada perdagangan Kamis (21/7/2016), rupiah ditutup menguat ke level 13.099.

Menurut Bahana, dilihat dari perdagangan saham Kamis lalu, secara teknikal, indeks turun dengan shooting star candle disertai volume. Stochastic deathcross sementara RSI dan MACD flat.

Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak melemah terbatas di kisaran 5.175-5.250. "saham-saham yang dapat diperhatikan BBCA, ADHI, ANTM, BJTM, dan TLKM," tulis Bahana.

Di bursa global, pada perdagangan Kamis sore waktu setempat atau Jumat pagi WIB, indeks global rontok. Indeks S&P turun 0,36 persen, indeks dow Jones turun 0,42 persen sementara indeks FTSE 100 turun 0,43 persen.

Pada Kamis lalu, IHSG ditutup turun 26 poin (-0,49 persen) ke level 5.216,97 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 5,8 triliun.

Penurunan terjadi setelah Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga di level 6,5 persen.

Tercatat sebanyak 8 sektor mengalami penurunan dipimpin sektor infrastruktur, perkebunan dan perdagangan. Sementara hanya sektor konsumer yang mengalami kenaikan.

Sebanyak 113 saham mengalami kenaikan, 196 saham mengalami penurunan, 109 saham tidak mengalami perubahan dan 198 saham tidak mengalami perdagangan.

Saham-saham yang menjadi pemberat bursa antara lain saham BBRI, BMRI, KLBF, INTP, dan AKRA.

Investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 503,5 milyar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing yakni BBCA, UNVR, HMSP, PTPP dan GGRM.

Kompas TV IHSG Sentuh 5.000, Dirut BEI Jalan Kaki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Whats New
CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

Whats New
Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com