SEOUL, KOMPAS.com - Tidak banyak yang mengetahui data-data perekonomian Korea Utara. Dalam sebuah laporan, ekonomi Korea Utara ternyata tergelincir sangat dalam hingga mencapai ke titik terendahnya dalam kurun 8 tahun.
Faktor penyebab perlambatan ekonomi Korea Utara tersebut pun sama dengan yang dialami negara-negara lainnya. Jatuhnya harga-harga komoditas global memukul nilai ekspor bahan mentah seperti batu bara dan baja.
Berdasarkan estimasi dari bank sentral Korea Selatan, produk domestik bruto (PDB) Korea Utara terpeleset menjadi 1 persen pada 2015, dibandingkan peningkatan 1 persen pada 2014.
Sementara itu, tidak ada publikasi apapun dari Korea Utara. Bank of Korea secara tahunan merilis data ekonomi Korea Utara sejak 1991 dengan menggunakan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk dari Kementerian Unifikasi.
Data sama sekali tidak diperoleh langsung dari pihak Pyongyang. Pelemahan ekonomi tersebut memberikan tekanan bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pyongyang kini tengah mengalami sanksi keras dari dunia internasional lantaran terus melakukan provokasi, seperti peluncuran misil dan ancaman nuklir. China adalah mitra dagang utama Korea Utara.
Akan tetapi, keputusan China untuk menekan permintaan akan bahan mentah sejalan dengan upaya menggeser ekonomi dari manufaktur menuju konsumsi dan jasa turut berdampak pada negara komunis tersebut.
Ekspor Korea Utara jatuh 14.48 persen pada tahun 2015 secara tahunan, disebabkan penurunan pengiriman produk-produk mineral. Impor pun turun 20 persen, dibandingkan peningkatan 7,8 persen pada tahun 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.