Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Wisatawan Australia Jadikan Indonesia Sebagai Destinasi Favorit

Kompas.com - 24/07/2016, 08:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber ANTARA

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema mengatakan Indonesia saat ini menjadi destinasi pariwisata terfavorit dari wisatawan asal Australia, menggeser Selandia Baru.

"Berbagai kekayaan dan keindahan alam, budaya dan fasilitas pariwisata kelas dunia yang ditawarkan oleh Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Australia," kata Nadjib dalam siaran pers Sabtu (23/72016).

Nadjib menyampaikan hal tersebut dalam acara misi promosi oleh Kementerian Pariwisata RI dan KBRI Australia di Hotel Hyatt, Canberra.

Dubes mengatakan selain membantu mempromosikan saling pengertian antara masyarakat kedua negara, sektor pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja di Tanah Air.

Dia mendukung penyelenggaraan promosi wisata di beberapa kota Australia antara lain Canberra, Sydney, Melbourne dan Brisbane.

Program tersebut akan mempertemukan operator perjalanan di Australia dengan mitra di Indonesia secara langsung.

Selama ini, KBRI serta perwakilan Indonesia di Negeri Kangguru memanfaatkan berbagai kegiatan yang digelar oleh KBRI dan KJRI.

Mereka juga mengikuti kalendar kegiatan pariwisata dan sosial budaya baik dari pemerintah maupun sektor swasta Australia sebagai salah satu prioritas utama dalam menarik wisatawan Australia yang lebih besar.

Dubes mengajak perusahaan-perusahaan pariwisata di Australia mendorong masyarakat Australia untuk berkunjung ke wilayah lain di Indonesia Indonesia, bukan saja Pulau Bali.

Menurut data KBRI, hampir 85 persen dari 1,2 juta turis Australia berkunjung ke Bali pada 2015.

Nadjib menawarkan sejumlah pilihan wisata lain di Indonesia yaitu Toraja, Danau Toba, Raja Ampat, Labuhan Bajo, Tanjung Kalayang, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Wakatobi atau Pulau Morotai.

Sementara itu, Deputi Direktur Pemasaran Internasional, Kemenpar Agustini Rahayu menjelaskan jumlah turis Australia berkunjung ke Indonesia semakin meningkat pada akhir waktu ini.

Dia mencatat pada Mei 2016 lalu, terjadi kenaikan hingga16,4 persen dibandingkan periode yang sama 2015 yang berjumlah 92.000 orang.

Saat ini, Australia menjadi penyumbang wisatawan asing terbesar keempat bagi Indonesia setelah Singapura, Malaysia dan China.

Dia optimis melalui kampanye "Wonderful Indonesia" tren kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia akan dapat membantu mencapai target jumlah turis asing ke Indonesia sebanyak 12 juta pada akhir 2016.

Untuk Australia, dia berharap sebanyak 1.4 juta orang akan berkunjung ke Indonesia pada 2016.

Kompas TV Cara Candi Prambanan Memikat Anak Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com