CHENGDU, KOMPAS.com — Meningkatnya serangan terorisme di berbagai belahan dunia menjadi salah satu topik pembicaraan hangat dalam pertemuan negara-negara anggota G-20 di Chengdu, China, 23 sampai 24 Juli 2016.
Menteri-menteri keuangan G-20 menyatakan, peningkatan frekuensi serangan teroris menjadi ancaman bagi perekonomian global.
Awal bulan ini, 84 orang tewas di Nice, Perancis, ketika seorang pengemudi truk asal Tunisia yang diduga terinspirasi kelompok ISIS menabrakkan truknya ke kerumunan orang.
Sebelumnya pada akhir tahun 2015, kota Paris diserang dan menewaskan 130 orang. Akhir pekan lalu, ibu kota Afganistan, Kabul, mengalami serangan yang menewaskan 80 orang.
Serangan ini memicu kekhawatiran bahwa ISIS berencana melebarkan sayapnya di Afganistan. Pekan lalu, pria Jerman-Iran bersenjata menembak 9 orang hingga tewas di kota Muenchen, Jerman, sebelum kemudian menembak mati dirinya sendiri.
Meski diduga kuat tidak terkait dengan ISIS, pelaku diyakini terobsesi dengan pembunuhan massal.
"Kami mengutuk keras serangan-serangan teroris baru-baru ini. Terorisme adalah satu isu yang membuat kondisi perekonomian semakin rumit," kata para menteri keuangan G-20 dalam pertemuan di Chengdu, seperti dikutip Japan Today, Senin (25/7/2016).
Menteri Keuangan Perancis Michel Sapin menyatakan, konsep terorisme sebagai risiko ekonomi adalah hal baru. Akan tetapi, pengaruh terorisme dalam analisis ekonomi saat ini menjadi hal yang lumrah.
"Dunia sudah mengalami serangan-serangan terorisme, dunia sudah mengalami destabilisasi regional. Akan tetapi, saat ini frekuensi serangan menciptakan situasi ketidakpastian baru, yang setidaknya sama merusaknya dengan destabilisasi regional atau konflik regional. Ini memberikan dampak ekonomi yang sangat penting," ujar Sapin.
G-20 sudah sejak lama mendorong perang terhadap pembiayaan kegiatan teroris, khususnya melalui Financial Action Task Force.
Menteri Keuangan AS Jack Lew menyatakan, pertemuan di Chengdu kali ini menegaskan kembali solidaritas G-20 dan upaya melawan terorisme dalam segala bentuk dan di mana pun.
"Juga memperkuat upaya kita (G-20) untuk mencegah pembiayaan terorisme," imbuh Lew.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.