Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Sayangkan Pernyataan Sudirman Said soal PLN

Kompas.com - 25/07/2016, 17:05 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyayangkan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyatakan bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama ini hanya mengejar keuntungan (profit oriented).

Menurut Rini, PLN sudah menjalankan fungsinya dengan baik, bahkan saat ini PLN tengah mengerjakan proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang digagas Presiden Joko Widodo.

"Dasarnya apa? Kita tidak hanya memikirkan yang 35.000 MW. Harus memikirkan juga proyek yang dulu yang masih mangkrak, dan ada juga yang harus diselesaikan," ujar Rini di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).

PLN, menurut Rini, selama ini telah berusaha menyediakan listrik secara menyeluruh dan tidak tebang pilih dengan melakukan pinjaman dari berbagai sumber untuk mendanai proyek-proyek penyediaan listrik.

"PLN itu menyediakan listrik sudah menyeluruh, pendanaan bukan hanya dari pemerintah. PLN itu melakukan peminjaman cukup besar sehingga kita harus membayar bunga," ujar Rini.

Kalau bicara keuntungan, PLN dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan pelat merah memang harus mendapatkan untung untuk membayar pinjaman tersebut karena pinjaman tersebut tidak bisa selalu mengandalkan kas negara.

Rini menambahkan, saat ini koordinasi antara Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan PLN sejatinya tetap berjalan baik dan tidak terganggu. Dia berharap agar semua pihak dapat menjalankan fungsi dan kewenangan masing-masing.

"‎PLN bertanggung jawab untuk menyediakan listrik bagi masyarakat sebagai persero. Kementerian BUMN melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap program tersebut," pungkas Rini.

Kompas TV PLN Dapat Suntikan Modal Tunai Rp 10 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com