JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet alias reshuffle terhadap beberapa jabatan menteri dan pejabat pimpinan lembaga negara Kabinet Kerja.
Sebagian besar pos yang dirombak adalah tim ekonomi.
Salah satu tokoh yang menarik dan disorot adalah Sri Mulyani Indrawati yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang PS Brodjonegoro.
Sri Mulyani adalah Managing Director dan Chief Operating Officer Bank Dunia, serta pernah menjabat Menteri Keuangan pada era mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasar dan investor pun menyambut positif bergabungnya Sri Mulyani dalam jajaran tim ekonomi Jokowi.
Hal ini dapat dilihat dari performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sejak pengumuman reshuffle digulirkan di Istana Negara, Rabu (27/7/2016), oleh Presiden.
"Ini adalah euforia pasar. Investor menyambut positif perombakan di tim ekonomi Jokowi," kata Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual kepada Kompas.com.
David menilai, pasar dan para investor menaruh harapan bahwa perombakan pos-pos ekonomi ini akan memberikan angin segar terhadap perekonomian nasional.
Diharapkan, para menteri yang baru mampu mengakselerasi kinerja ekonomi.
Euforia pasar bisa terlihat dari penguatan IHSG yang hampir mencapai 1 persen pada awal perdagangan kemarin.
Hingga pembukaan perdagangan pada Kamis (28/7/2016) ini pun, IHSG tercatat naik 0,02 persen ke level 5.275,60.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad juga melihat adanya respons positif pasar dan investor terhadap pengumuman reshuffle kabinet.
Ia berharap respons positif akan terus bergulir.
"Respons pasar positif dan saya perkirakan akan terus positif. Beberapa minggu ini memang positif terus sehingga indeks signifikan. Mudah-mudahan terus mendorong optimisme," ungkap Muliaman.
Lalu, sampai kapan pasar merayakan euforia perombakan kabinet?
David menilai, dalam beberapa hari, euforia masih terus mewarnai kinerja saham.
Tentu saja hal ini juga tidak terlepas dari faktor eksternal pertemuan bank sentral Amerika Serikat.
Akan tetapi, yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana menjaga kepercayaan pasar dan investor.
David memandang, setelah reshuffle dan para pejabat itu dilantik, investor akan memperhatikan kinerja mereka ke depan.
"Yang penting adalah bagaimana menjaga kepercayaan pasar. Investor setelah ini akan melihat bagaimana realisasi program-program pemerintah dijalankan," ujar David.
Kita lihat saja bagaimana sepak terjang tim ekonomi baru Jokowi ini. Tidak lupa, selamat bekerja, Sri Mulyani!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.