Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Inco Harper
Dosen Universitas Multimedia Nusantara

Dosen & Koordinator Konsentrasi Public Relations Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Pernah menjadi praktisi periklanan. Pencinta audiophile dan film-film hi-definition.

Pokemon Go, Memulai Loyalitas Pelanggan Sejak Dini

Kompas.com - 01/08/2016, 17:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Pengenalan sejak dini

Ilustrasi contoh di bawah ini hanya untuk menggambarkan perjalanan sebuah merek, tak ada maksud untuk memberi dukungan pada industri atau produk tertentu. Sekali lagi, terlepas dari adanya pro dan kontra terkait industri rokok, kita bisa mengambil sekadar contoh bagaimana sebuah produk itu dibangun dari bawah.

Pada era 1980-an, para perokok umumnya mengonsumsi rokok kretek utuh (SKT – Sigaret Kretek Tangan) atau filter (SKM – Sigaret Kretek Mesin).

Saat itu produk kategori mild belum ada dan rokok putih (SPM – Sigaret Putih Mesin) kecil sekali jumlah konsumennya. Sehingga pangsa pasar rokok dikuasai oleh rokok-rokok kretek nasional dengan usia pelanggan dewasa saat itu.

Ketika A-Mild muncul dengan kategori rokok mild justru yang menyambut baik kehadirannya adalah kelompok pelanggan usia muda dan remaja.

Kelompok pelanggan dewasa tetap pada pilihannya dan merasa bahwa rokok mild terlalu ‘enteng’ untuk dapat disebut rokok kretek. Hari ini, jumlah perokok kategori mild telah melebihi perokok lainnya.

Di luar pro-kontra industri rokok yang ditujukan untuk konsumen remaja (bahkan ada yang menyebut anak-anak), saya melihat bahwa pengenalan sebuah produk sejak dini dapat membangun loyalitas yang tinggi di kemudian hari. Artinya, sebuah merek harus masuk dan menguasai benak pelanggan sejak usia dini.

Bahwa membangun loyalitas pelanggan itu butuh proses adalah alasannya. Nigel Hill (1996) menyebutkan ada enam tingkatan loyalitas pelanggan yaitu: (1) Suspect; (2) Prospects; (3) Customers; (4) Clients; (5) Advocates; dan (6) Partners.

Sebuah merek yang mampu memperkenalkan produknya sejak dini pada konsumen dapat mencapat tingkatan Advocates dan Partners, di mana pada tingkatan tersebut memiliki ikatan yang erat dengan merek sehingga mau merekomendasikannya pada orang lain.

Jadi saya dapat mengatakan bahwa kesuksesan Pokémon Go sesungguhnya telah mulai mereka bangun sejak mereka memperkenalkan Pokémon pada tahun 1995. The Pokémon Company kemudian menanamkan merek Pokémon lewat berbagai media seperti film animasi dan video game yang puncaknya adalah Pokémon Go di tahun ini.

Mimpi, imajinasi dan orisinalitas

Contoh lain, LEGO dikenal sebagai mainan kreatif sejak tahun 1949. Namun masalahnya kemudian adalah tidak ada seorang anakpun yang mau membongkar rangkaian LEGO yang telah mereka susun.

LEGO akhirnya hanya menjadi pajangan di meja belajar seorang anak, berdebu dan kemudian terlupakan ketika sang anak beranjak dewasa.

Awal tahun 2000-an, LEGO meraih kesuksesan (lagi) yang luar biasa setelah merilis LEGO karakter yang bekerja sama dengan Star Wars dan Harry Potter. LEGO kemudian tidak hanya hadir dan dipersepsikan sebagai mainan balok, namun juga hadir dalam media film animasi dan video game.

Kesuksesan LEGO sebenarnya hanyalah membangkitkan merek LEGO yang sudah jauh dikenal sebelumnya dengan memanfaatkan momentum hadirnya kembali film Star Wars dan fenomena Harry Potter. Saya tidak yakin LEGO karakter akan sukses jika sebelumnya LEGO belum dikenal banyak orang walaupun berkolaborasi dengan Star Wars maupun Harry Potter.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com