Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Lebaran DKI Jakarta Terendah dalam Lima Tahun

Kompas.com - 02/08/2016, 12:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta melaporkan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2016 di Ibukota mencapai 0,64 persen secara bulanan (mtm).

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata historis inflasi bulan Idul Fitri dalam lima tahun terakhir, yaitu 1,01 persen (mtm).

Dengan perkembangan ini, laju inflasi sejak awal tahun 2016 baru mencapai 1,41 persen (ytd), juga lebih rendah dibandingkan rata-rata 5 tahun sebelumnya 3,04 persen (ytd).

Terkendalinya inflasi DKI Jakarta juga tercermin pada pencapaian yang lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,69 persen (ytd).

"Rendahnya tekanan inflasi yang terjadi hampir di seluruh kelompok komoditas ini terkait dengan semakin efektifnya program-program pengendalian inflasi dari pemerintah terutama pangan, menurunnya harga energi sejak awal tahun dan masih terbatasnya tekanan dari sisi permintaan masyarakat," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P Joewono dalam keterangan resmi, Selasa (2/8/2016).

Komoditas beras yang kerap mengalami kenaikan harga pada Idul Fitri, bergerak relatif stabil dan hanya mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm).

Hal serupa juga terjadi pada komoditas daging ayam ras dan daging sapi yang hanya mengalami inflasi masing-masing 1,11 persen (mtm) dan 1,06 persen (mtm).

Kelompok barang yang harganya diatur pemerintah (administered prices) juga mengalami pergerakan yang stabil. Tingkat permintaan jasa transportasi pada masa libur Idul Fitri, terutama pada moda angkutan udara dan antarkota tercatat relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Memerhatikan pola pergerakan harga-harga di pasar, dan rencana kebijakan pemerintah di bidang harga, tekanan inflasi pada Agustus 2016 diprakirakan akan tetap terkendali," ujar Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com