Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masyarakat Indonesia Masih Suka Memilih Produk Asing...?

Kompas.com - 03/08/2016, 19:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM menilai saat ini masyarakat Indonesia belum menunjukkan keberpihakan dan juga dukungannya terhadap produk lokal uatamanya produk UKM.

Bahkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih menggunakan produk dari luar negeri ketimbang produk lokal.

Hal itu dikatakan Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi dalam diskusi "Menguji Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global" di Gedung Smesco, di Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Dia mengatakan, hal yang menjadi alasan utama masyarakat Indonesia adalah UKM di Indonesia dituntut untuk memiliki kualitas produk yang baik. Namun tidak dibarengi dengan penggunaan produk yang diproduksi pengusaha lokal.

"Sampai hari ini untuk pasar domestik kita, secara umum sudah memproduksi produk fashion, furniture, alas kaki. Tapi persoalannya, sebagian masyarakat masih ada mental kalau kualitas produk UKM kita tidak lebih baik dari produk asing," ujar Ahmad. 

Ahmad menegaskan, jika adanya keberpihakan masyarakat Indonesia dengan membeli produk UKM, maka secara otomatis akan ada peningkatan kualitas produk UKM. Karena terdapat perputaran uang yang kemudian dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas produk.

"Kalau sepatu luar negeri harganya Rp 7 juta bisa tahan sampai 6 tahun, terus harga sepatu dalam negeri Rp 300 ribu ya wajar dong umurnya satu tahun saja. Karena harganya tidak mahal," tegasnya.

Selain masalah keberpihakan  dan penghargaan terhadap produk lokal yang masih kurang, ada juga faktor lain yang jadi penghambat berkembangnya UKM. Yakni, tingginya biaya logistik dan pengiriman (shipping) barang ke luar negeri. 

"Untuk UKM yang baru mulai merambah pasar global, persoalan logistik menjadi penghalang untuk menembus pasar ekspor," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk mengurangi beban UKM dalam proses shipping, LLP-KUKM memfasilitasi sebagian UKM yang baru menembus pasar negara tertentu.

"Kami subsidi. Kami berikan dukungan keringanan biaya," ujarnya.

Kompas TV Baru 10% UKM yang Manfaatkan Teknologi Digital
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Work Smart
Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Whats New
KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

Whats New
BSI Buka Layanan 'Weekend Banking' di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

Whats New
 425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

Whats New
Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Whats New
Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Whats New
PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, 'Fresh Graduate' Bisa Daftar

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, "Fresh Graduate" Bisa Daftar

Work Smart
Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Whats New
China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com