Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Anggaran Dinilai Masih Terlalu Kecil

Kompas.com - 04/08/2016, 08:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam sidang kabinet Rabu sore (3/8/2016) telah menyepakati pemangkasan anggaran kembali sebesar Rp 133,8 triliun, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 65 triliun dan belanja transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

Ini merupakan pemangkasan kedua, setelah pemotongan pertama yang disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar Rp 50,01 triliun.

Menurut peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dzulfian Syafrian, keputusan pemerintah untuk kembali memangkas anggaran tidak mengagetkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pastinya telah memperhitungkan dengan teliti potensi serta dampak pemotongan anggaran.

Namun dia mengatakan, pemotongan anggaran belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 65 triliun tidak akan banyak berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, besaran pemotongan anggaran hanya sekitar tiga persen dari total APBN.

Malah katanya, pemotongan anggaran Kementerian/Lembaga terlalu kecil, mengingat saat ini masih banyak belanja-belanja non-produktif di pemerintah pusat. Dzulfian anggaran tak produktif perlu dipotong.

"Menurut saya Rp 65 triliun masih terlalu kecil dan kurang berani. Seharusnya Sri Mulyani berani menggebrak dengan pemotongan di rentang Rp 80 triliun hingga Rp 100 triliun," kata Dzulfian kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2016).

Tidak Mengganggu

Sementara itu, dijumpai di kantornya usai sidang kabinet, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, pemotongan anggaran dilakukan dengan dua pertimbangan.

Yakni, pertimbangan risiko shortfall penerimaan pajak, serta pertimbangan membengkaknya restitusi pajak.

Darmin yakin pemangkasan anggaran tidak akan mengganggu target pertumbuhan ekonomi. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di kisaran 5,1 persen - 5,2 persen.

"Hal itu karena yang dipotong adalah seperti perjalanan dinas, serta pengeluaran yang tidak terlalu penting," ucapnya, Rabu malam.

Dia menambahkan, anggaran program prioritas juga anggaran bantuan sosial tidak akan mengalami perubahan.

Sebelumnya, dalam sidang kabinet di istana negara, Rabu sore, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo menyetujui usulan Kementerian Keuangan untuk memangkas APBNP 2016.

"Dalam sidang kabinet, disampaikan mengurangi belanja sebesar Rp 65 triliun untuk Kementerian/Lembaga," kata Sri di istana negara.

Dalam satu hingga dua hari ke depan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan menyisir mana saja nomenklatur anggaran yang akan dikurangi.

Kompas TV Tahun Ini Anggaran Polri Dipangkas 1,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com