Selama 10 tahun pertama pihak bank menetapkan bunga tetap atau fixed rate dengan persentase 12,75 persen.
Untuk tahun berikutnya bank menerapkan sistem floating rate atau bunga mengambang. Ini sangat ideal bagi para kalangan pekerja.
Kerugian KPR Tenor Panjang
Di satu sisi KPR tenor panjang memang menjadi angin segar, namun jika diteliti lebih jauh lagi KPR tenor panjang juga memiliki kelemahan.
Pertama yang harus diperhatikan adalah sisi biaya.
Kedua adalah kesiapan mental dan finasial dari debitur yang mungkin saja berubah di tengah-tengah perjalanan.
Ketiga adalah risiko perubahan iklim ekonomi makro yang bisa saja berubah dalam jangka panjang.
1. Beban psikologis
Secara psikologis, kebanyakan orang jika mempunyai utang pasti ingin segera melunasinya. Hal ini tentunya akan sangat berbeda dengan KPR jangka panjang. Perlu adanya kesiapan fisik dan mental.
Meskipun anda sudah menyadari akan hutang jangka panjang tersebut, belum tentu anda siap menanggung beban psikologis tersebut.
Menurut para pakar ekonomi sebenarnya, beban psikologis ini sesungguhnya tidak diperlukan dan jangan menganggap bahwa hutang berarti beban yang memberatkan keuangan keluarga.
Dengan perencanaan keuangan yang baik hutang seharusnya menjadi solusi bukan malah menjadi beban.
2. Beban biaya yang semakin besar
Dengan bertambahnya tenor kredit berarti akan menambah beban biaya terutama bunga yang harus dibayar setiap bulan. Hal ini berlaku terhadap jenis kredit apapun termasuk KPR.
Hal ini belum lagi jika ditambah dengan biaya uang muka dan lain sebagainya. Sebagai ilustrasi, anda membeli rumah melalui KPR seharga Rp 500 juta dengan tenor 5 tahun tentu saja memiliki bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan masa tenor 10 tahun atau lebih.
3. Perubahan iklim makro ekonomi jangka panjang
Yang termasuk dalam risiko ini adalah jika terjadi krisis moneter atau kondisi perekonomian negara yang tidak stabil yang mengakibatkan PHK atau lonjakan bunga KPR.
Jika ini terjadi maka sangat memungkinkan bagi nasabah untuk mengalami kredit macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.