Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ryan Filbert

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Penerima Penghargaan Tokoh Inspiratif Pasar Modal oleh Presiden Joko Widodo

Berapa Rupiah Kita Dapat dari Investasi Saham 5-10 Tahun Terakhir?

Kompas.com - 07/08/2016, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Halo semua, setelah hampir beberapa bulan terakhir saya tidak bisa mengisi kolom inspirasi kemakmuran di Kompas.com, kini saya akan kembali menulis. Pada artikel ini, saya ingin sedikit memberikan sebuah gambaran mengenai dampak positif dan sebuah wawasan mengenai investasi saham dengan metode ‘menabung saham’.

Saham dapat dijadikan sebagai sebuah tabungan jangka panjang. Mengapa perlu jangka panjang? Karena seperti yang kita sudah ketahui bahwa,  pergerakan saham secara jangka pendek misalnya 1 atau 2 tahun, memberikan sebuah kenaikan dan penurunan yang cukup tinggi.

Bila Anda beruntung, maka dalam setahun bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan persen (contoh tahun 2005-2007). Namun bila Anda tidak beruntung, 10 tahun Anda membeli saham hanya untuk melihat angka nominal uang Anda kembali ke angka Anda membelinya (contoh adalah pada kondisi krisis di Amerika di 1972).

Loh tapi, bobot pernyataan bila Anda beruntung membuat saham menjadi seperti sebuah pelemparan sebuah koin bukan? Bila Anda beruntung maka koin akan sesuai dengan yang Anda pilih, bila tidak maka keuntungan dipihak lawan Anda? Ternyata tidak demikian adanya dalam berinvestasi pada saham.

Ada beberapa ketentuan yang membuat faktor keberuntungan pada berinvestasi saham itu kian mengecil. Dalam artiannya, bisa jadi pada 1 fase semua bergantung pada kemampuan dengan keberuntungan hanya tersisa sekian persen kecilnya dari kemampuan.

Ya, faktor keberuntungan juga akan selalu ada menghampiri setiap aspek kehidupan kita, jangan terlalu berpikir ruwet lah mengenai dunia investasi seperti persahaman, semua mirip dengan kehidupan kita.

Saya pikir,  bagaimana cara memilih sebuah perusahaan yang sahamnya memiliki faktor keberhasilan lebih tinggi sudah seringkali saya bahas pada artikel-artikel sebelumnya. Jadi kini saya akan melewati proses nya dan akan langsung melihat pada potensi hasil akhirnya selama ini, bagaimana?

Esensi dasar dari menabung saham adalah Anda tidak membeli saham secara langsung, tetapi pada satu waktu. Selain itu membuat Anda harus membutuhkan uang yang cukup besar.

Anda juga dituntut memahami kondisi pasar saat ini. Sebagai pembeli, kita memerlukan harga yang murah agar nantinya investasi kita meledak dikemudian hari. Namun siapa yang tau pasti akan bergerak kemana pergerakan pasar? Apakah hari ini benar tertinggi?

Apakah ini benar terendah? Semakin Anda bertanya, membuat Anda semakin tidak yakin. Oleh karena itulah, jangan menggantungkan nasib kita dengan membeli saham pada satu kali pembelian!

Bila Anda berencana untuk 10 tahun menabung tidak dalam bank namun pada saham, maka lakukanlah pembelian sebanyak 120 kali setiap bulan sekali. (12 bulan x 10 tahun = 120 kali)

Keuntungan dalam membeli saham bukan berbentuk bunga, melainkan Anda akan mendapatkan pertumbuhan harga saham perusahaan.

Semakin baik kinerja perusahaan, maka semakin tinggi harga sahamnya. Meski ini tidak selalu, namun saya dapat meyakinkannya kepada Anda, hal ini akan menjadi sebuah kecenderungan.

Selain itu, Anda akan mendapatkan keuntungan dari pembagian hasil keuntungan perusahaan yang dikenal dengan pembagian dividen perusahaan untuk kita nikmati karena kita adalah pemilik perusahaan.

Tabel diatas adalah hasil investasi dengan metode membeli saham setiap bulan sebanyak satu lot (dengan penggunaan lot yang saya gunakan masih 500 lembar karena 10 tahun yang lalu satu lot masih 500 lembar) pembelian dilakukan setiap awal bulan dan dilakukan kurun waktu 2006 – 2015.

Pada contoh diatas, Anda akan mendapatkan bahwa sembilan dari 10 saham memberikan keuntungan bervariasi dari untung 200 persen sampai rugi nol koma sekian persen.

Misalnya, modal Anda berinvestasi pada saham Astra International Tbk (ASII) selama 10 tahun sebesar Rp 279 juta, sahamnya sendiri dijual di 2015, maka Anda akan mendapatkan uang Anda kini menjadi Rp 360 juta. Belum ditambah dengan pembagian hasil keuntungan setiap tahun yang bila ditotal adalah Rp 54,8 juta.

Atau contoh lainnya adalah membeli saham Unilever Indonesia (UNVR), memerlukan dana total sebesar Rp 1,068 miliar selama 10 tahun dengan rata-rata Anda berinvestasi setiap bulan adalah sebesar Rp 8,9 juta, membuat Anda mendapatkan hasil akhir sebesar Rp 2,4 miliar atau 123 persen kenaikannya dari aset yang Anda setorkan semuanya.

Lalu bagaimana dengan yang lima tahunan? Mari kita lihat datanya:

Ryan Filbert Tabel

Dengan berinvestasi setiap bulan selama lima tahun pada saham TLKM, maka Anda memerlukan modal total di akhir sebesar Rp 129 juta dan membuat hasil investasi serta pembagian keuntungan bagi Anda menjadi Rp 205 juta, atau senilai 58,66 persen dari modal semua yang Anda investasikan.

Ada beberapa hal yang menarik yang bisa saya sampaikan pada Anda melalui sebuah simulasi sederhana ini:

1.    Berinvestasi jangka panjang memberikan peluang rugi yang lebih kecil

2.    Dari 10 saham yang saya ambil datanya, ternyata ada saham yang memiliki kerugian ditabung selama 5 dan 10 tahun. Sehingga memang penting sekali bisa memilih saham yang tepat.

Oh ya, 10 saham yang saya gunakan adalah saham yang berada di jajaran list indeks selektif LQ45 dan memberikan dividen secara teratur selama 10 tahun

3.    Semakin Anda terlambat memulai menabung, Anda akan lebih mahal harus membayar, contohnya pada investasi saham selama 10 tahun, investasi pada saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memerlukan dana rata-rata Rp 3,7 juta setiap bulan.

Namun untuk lima tahun Anda harus mengeluarkan dana rata-rata sebesar Rp 4,2 juta per bulan. Sudah dengan modal lebih tinggi secara rata-rata, secara hasil pengembalian terhadap modal rupanya juga masih kalah pula.

Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran bahwa menabung saham di pasar modal Indonesia rupanya menjanjikan dan sangat menarik untuk dimulai semakin dini.

Satu hal lagi, rupanya ada juga yang dengan modal ratusan ribu memberikan hasil yang sangat baik bahkan menyaingi saham-saham yang kita investasikan modal kita dengan dana yang besar.

Bagi yang ingin mencoba simulasi dari data ini silahkan klik di https://telegram.me/ryanfilbert untuk mendapatkan file excel dengan nama ‘Yuk Nabung Saham.xls’

Salam investasi untuk Indonesia!

Kompas TV Yuk, Kita "Nyaham"!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com