Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Tim Ekonomi Donald Trump Didominasi Miliarder dan Semuanya Pria

Kompas.com - 08/08/2016, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber NY Times

NEW YORK, KOMPAS.com — Kandidat calon presiden Amerika Serikat, Donald J Trump, kembali disorot publik.

Baru-baru ini, Trump mengumumkan tim ekonominya yang terdiri dari 13 orang pria, semuanya adalah miliarder dan berlatar belakang bankir ataupun manajer investasi hingga pemain poker profesional paruh waktu.

Banyak dari anggota tim ekonomi Trump yang diumumkan pada Jumat (5/8/2016) lalu tersebut pernah menjalin hubungan bisnis dengan Trump.

Beberapa dari nama yang dipilih Trump dalam tim ekonominya itu juga sering kali menyuarakan pandangan melawan arus ekonomi yang ada saat ini, menunjukkan kecurigaan terhadap bank sentral Federal Reserve ataupun perjanjian perdagangan global.

"Mereka tentunya bisa memberikan banyak pandangan berguna, dengan asumsi Trump akan mendengar mereka," kata James Pethokoukis dari American Enterprise Institute seperti dikutip New York Times, Minggu (7/8/2016).

"Namun, saya tidak yakin sebaik apa kepakaran mereka yang ada di dalam daftar tersebut, apakah benar-benar sesuai dengan beberapa tantangan yang dihadapi perekonomian Amerika."

Dari daftar tim ekonomi yang dipilih Trump, hampir tidak ada ekonom di dalamnya. Tim ini akan dipimpin oleh Stephen Miller, direktur kebijakan kampanye nasional Trump; dan Dan Kowalski, sang deputi direktur.

Siapa saja anggota tim ekonomi Trump? Berikut daftarnya:

1.       John A Paulson

Paulson adalah presiden dan CEO perusahaan investasi Paulson & Co. Ia meraup miliaran dollar AS dengan cara bertaruh pada kolapsnya pasar perumahan sebelum krisis keuangan dan sejak lama mendukung keputusan mengandalkan emas dalam kebijakan moneter.

2.       Steven Mnuchin

Ia adalah ketua keuangan nasional kampanye Trump. Mnuchin memperoleh kekayaan di Goldman Sachs dan kemudian mendirikan Dune Capital Management yang dikritik melakukan praktik penyitaan. Ia pun merupakan produser beberapa film seperti American Sniper dan Mad Max: Fury Road.

3.       Steven Roth

Roth merupakan pendiri dan pimpinan Vornado Realty Trust, pemilik real estat komersial terbesar di New York City. Ia dan Trump sering kali bersaing dalam sektor properti dan bekerja sama dalam beberapa perjanjian.

4.       Harold Hamm

Ia adalah juragan minyak dari Oklahoma, pendiri dan CEO Continental Resources. Tahun lalu, ia menjual perusahaan minyak Hiland Partners seharga 3 miliar dollar AS dan menjadi penasihat energi Mitt Romney dalam kampanye pemilu presiden tahun 2012 silam.

5.       Howard M Lorber

Lorber merupakan CEO Vector Group, perusahaan holding di bidang tembakau dan real estat. Ia adalah salah satu sahabat Trump.

6.       Andrew Beal

Ia adalah pendiri dan presiden Beal Bank, sekaligus pemain poker andal. Ia meraup kekayaan saat AS mengalami resesi dengan cara membeli aset-aset bermasalah. Dalam sebuah wawancara pada bulan Juni 2016 silam, Beal mengaku tak tahu banyak tentang visi dan misi kebijakan Trump, tetapi memercayakan Trump dalam mengelola perekonomian.

7.       Thomas Barrack Jr

Barrack dikenal sebagai pendiri dan CEO Colony Capital di Los Angeles dan teman lama Trump. Sebelumnya, mereka pernah bekerja sama dan Trump menjual Plaza Hotel kepada Barrack. Ia pun memiliki pengalaman di pemerintahan sebagai deputi di Departemen Dalam Negeri AS pada masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan.

8. Stephen M Calk

Calk adalah CEO Federal Savings Bank. Ia dikenal kritis terhadap reformasi keuangan dan regulasi.

9. David Malpass

Ia pernah menjadi kepala ekonom Bear Sterns, kemudian mendirikan perusahaan konsultan ekonomi. Malpass pernah mencalonkan diri sebagai anggota senat New York pada tahun 2010 dan pernah menjabat sebagai analis kongres di era pemerintahan Presiden Reagan dan George HW Bush.

10. Dan DiMicco

DiMicco adalah mantan presiden dan CEO Nucor Corporation, salah satu produsen baja terbesar di AS. Tahun lalu, ia menerbitkan buku berjudul “American Made: Why Making Things Will Return Us to Greatness."

Buku tersebut berisi argumen bahwa sektor manufaktur yang kuat sangat penting untuk menjaga jumlah kelas menengah agar tetap pada level yang nyaman. DiMicco juga sejak lama menyatakan bahwa setiap perjanjian perdagangan berdampak negatif bagi AS.

11. Steve Feinberg

Ia mendirikan dan menjadi CEO Cerberus Capital Management, sebuah perusahaan ekuitas. Cerberus membuat produsen mobil Chrysler jatuh pada 2007 silam. Ia berjanji menghidupkan kembali Chrysler, tetapi kehilangan miliaran dollar AS sebelum restrukturisasi terwujud.

12. Peter Navarro

Navarro adalah profesor ekonomi dan kebijakan publik di University of California, Irvine, sekaligus sutradara film dokumenter bertajuk Death by China. Ia adalah sedikit dari kalangan ekonom akademis yang menyatakan bahwa perdagangan bebas berdampak buruk bagi AS.

13. Stephen Moore

Ia sejak lama mendukung kebijakan perpajakan flat tax. Moore pun mendirikan gerakan antipajak, Club for Growth. Ia pernah pula menjadi penasihat senator Rand Paul dari negara bagian Kentucky.

Kompas TV Trump Sebut Obama dan Clinton Pencipta ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com