JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan yang dihelat Rabu (10/8/2016) menyatakan kondisi sektor keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi stabil dan normal.
Sektor keuangan Indonesia pun masih memperoleh sentimen dari kondisi global maupun domestik.
OJK mengungkapkan, meski pemulihan ekonomi global masih lemah dan lambat, namun pada bulan Juli 2016 pasar keuangan dunia secara umum memperoleh sentimen positif.
Ini terutama berasal dari kebijakan bank sentral AS Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) yang dipandang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.
“Seiring meningkatnya sentiment global serta respon positif terkait kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty serta reshuffle Kabinet Kerja telah mendorong penguatan lebih lanjut di pasar keuangan domestik,” tulis OJK dalam pernyataan resmi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 3,97 persen pada bulan Juli 2016 secara bulanan.
Investor non residen mencatat net buy di pasar saham mencapai Rp 11,9 triliun, yang merupakan arus masuk bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, pasar surat berharga negara (SBN) juga menguat, ditunjukkan dengan penurunan yield bulan Juli 2016 rata-rata sebesar 46 basis poin.
Pada periode itu, tercatat net buy investor non residen di pasar SBN sebesar Rp 15 triliun. OJK pun melaporkan fungsi intermediasi lembaga jasa keuangan menuju perbaikan.
Hingga Juni 2016, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 8,89 persen secara tahunan, tumbuh dibandingkan 8,34 persen pada Mei 2016.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.