Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterpa Isu Kewarganegaraan, Arcandra Tetap Urusi Proyek Energi dan Kelistrikan

Kompas.com - 14/08/2016, 12:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar sejak dilantik pada Rabu (27/7/2016) langsung dan terus membereskan pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh Sudirman Said.

Isu dwi-kewarganegaraan yang santer dua hari terakhir di berbagai pemberitaan, tak mengganggu lulusan Institut Teknologi Bandung itu.

“Karena banyak hal yang harus kita selesaikan dalam waktu cepat, untuk itu minggu pertama target saya adalah meeting. Pertama meeting dengan Inpex untuk proyek Masela,” kata Arcandra di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Dalam pertemuannya dengan Inpex, Arcandra menuturkan selain membahas persoalan teknikal juga membahas persoalan komersial.

Salah satu yang mengemuka adalah turunnya biaya pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela yang akan dikembangkan secara onshore.

Sayangnya, Arcandra tidak menjelaskan rinci berapa penghematan yang bisa diraih.

Yang pasti kata dia, mulai pekan lalu Inpex sudah kembali bekerja untuk proyek ini.

Selain Masela, proyek laut dalam lainnya yang dibahas yakni Indonesia Deepwater Development (IDD).

“Pekan lalu saya bertemu dengan timnya Chevron berkaitan dengan masalah IDD. Dan komitmen Chevron untuk IDD tetap akan melanjutkan proyek tersebut. Kami juga bicara teknikal dan komersial,” kata Arcandra.

Arcandra juga telah melakukan meeting dengan Exxon untuk membahas proyek di Laut Natuna.

Pengembangan Blok Natuna ini akan dilakukan bersama dengan BUMN energi, PT Pertamina (Persero).

Arcandra menambahkan, Kementerian ESDM pun telah beberapa kali bertemu dengan Pertamina untuk membicarakan Blok Mahakam.

“Karena kita tahu saat ini Blok Mahakam masih dioperasikan oleh Total. Ya bagaimana supaya produksi tidak turun. Langkah-langkah apa saja, itu sedang dibicarakan sehingga proses transisinya berjalan baik,” ucap Arcandra.

Sementara itu, terkait proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW), Arcandra mengakui sempat melakukan meeting cukup lama dengan direksi PT PLN (Persero) untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.

“Meeting cukup lama, sekitar tiga jam dengan seluruh jajaran PLN. Alhamdulilah ada hal-hal yang sudah dikerjakan dan sudah dihasilkan pekan lalu. Seperti masalah harga batubara di mulut tambang,” kata Arcandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com