Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Kasus Arcandra Jadi Pembelajaran Berharga Presiden Jokowi

Kompas.com - 15/08/2016, 21:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua puluh hari menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak dilantik 27 Juli 2016, Arcandra Tahar diberhentikan dengan hormat oleh Presiden RI Joko Widodo pada 15 Agustus 2016 terkait status dwikewarganegaraan Indonesia dan Amerika Serikat.

Sejak pengangkatannya sebagai pengganti Sudirman Said, publik pada mulanya menaruh harapan besar pada pemegang predikat doktor di bidang laut lulusan Texas A & M University itu.

Namun, isu dwikewarganegaraan Arcandra mulai menyeruak dua pekan terakhir.

Bahkan, sejak akhir pekan lalu, Istana diam-diam bolak-balik memanggil Arcandra lantaran pemberitaan dwikewarganegaraan yang gencar.

Desakan dari berbagai pihak agar pria asal Padang itu mundur dari jabatannya makin kencang.

Bahkan, sejumlah pengamat malah menyasar Presiden Jokowi yang dinilai tidak teliti dalam memilih para pembantunya.

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, menyampaikan, kasus seperti ini seharusnya menjadi pembelajaran berharga bagi Presiden.

"Ke depan, baiknya pengecekan lebih saksama supaya tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu," kata Faisal kepada Kompas.com, Senin.

Mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas (RTKM) itu pun menilai ada baiknya para pejabat, khususnya di lingkungan Istana, tidak memperkeruh polemik dengan memberikan pernyataan yang berbeda-beda.

"Dalam menangani seperti ini, jangan banyak pejabat bicara. Cukup jubir Presiden," kata Faisal.

Ia pun berharap kepada semua pihak untuk mengetahui persis latar belakang calon pejabat yang diajukan.

"Tetapi, syukurlah ini cepat selesai," kata dia.

Arcandra diberhentikan oleh Jokowi di Istana Senin malam.

Dalam konferensi pers pukul 21.00, disebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM, menggantikan Arcandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com