Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Penerapan BI 7-day Repo Rate Akan Dorong Penyaluran Kredit

Kompas.com - 16/08/2016, 19:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorM Fajar Marta

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI) yang baru yakni BI 7-day Reverse Repo Rate dinilai akan mendorong penyaluran kredit dan menggairahkan sektor riil.

Sebab, penerapan suku bunga kebijakan itu akan memicu penurunan suku bunga deposito yang kemudian akan berimbas pada penurunan suku bunga kredit.

Suku bunga kredit saat ini masih terlampau tinggi, rata-rata 12,5 persen. Tingginya bunga kredit ditambah perekonomian yang lesu membuat penyaluran kredit perbankan sangat seret.

Posisi kredit bank per Mei 2016 sebesar Rp 4.070 triliun, tumbuh hanya 8,34 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Padahal biasanya, pertumbuhan kredit tahunan mencapai sekitar 20 persen.

Jika bunga kredit bisa diturunkan, kemungkinan besar permintaan kredit bakal meningkat.

BI 7-day Reverse Repo Rate akan dipakai bank sentral sebagai suku bunga kebijakan mulai 19 Agustus 2016. Instrumen ini akan menggantikan BI Rate sebagai suku bunga kebijakan yang lama.

Sesuai namanya, BI 7-day Reverse Repo Rate merupakan instrumen bertenor 7 hari. Adapun target operasionalnya adalah suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) tenor semalam (overnight atau O/N).

Berdasarkan best practice yang diterapkan sebagian besar bank sentral di dunia, target operasional dari suku bunga kebijakan umumnya adalah bunga PUAB O/N yang merupakan instrumen dengan tenor paling pendek.

Sebab, jika suku bunga bergerak dari tenor yang paling pendek maka transmisinya ke suku bunga untuk tenor-tenor di atasnya akan linier sehingga kebijakan moneter akan lebih efektif. 

Lalu bagaimana mekanisme BI 7-day Reverse Repo Rate akan mendorong penurunan suku bunga bank?

Saat ini, rata-rata suku bunga deposito satu bulan sekitar 6,79  persen, jauh di atas bunga acuan bank sentral untuk instrumen bertenor satu bulan yang sebesar 5,7 persen. 

Mengapa suku bunga deposito satu bulan berada jauh di atas suku bunga acuannya?

Pada masa-masa awal digunakan, pergerakan BI Rate mencerminkan pergerakan PUAB O/N karena memang target operasionalnya adalah suku bunga PUAB O/N.

Saat itu, spread antara BI Rate dan bunga deposito satu bulan sekitar 75 basis poin (bp).

Namun, pada tahun 2010, Indonesia mulai kebanjiran likuiditas seiring langkah Amerika Serikat melakukan pelonggaran moneter esktrim yang disebut Quantitative Easing (QE)

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com