Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China

Kompas.com - 18/08/2016, 13:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Agensi rating, Moody's Investors Service menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China. Hal ini didasarkan kepada stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang signifikan.

Moody's menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 6,6 persen pada tahun 2016 dan 6,3 persen pada tahun 2017. Sebelumnya, Moody's memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China pada posisi 6.3 persen pada tahun 2016 dan 6,1 persen pada tahun 2017.

"Perlambatan dan penyeimbangan kembali ekonomi China cenderung akan berlangsung secara gradual. Dengan demikian, kami tidak memperkirakan China tidak akan memberikan tarikan signfikan terhadap prospek pertumbuhan global untuk tahun 2016 dan 2017," kata Madhavi Bokil, analis senior Moody's seperti dikutip dari CNBC, Kamis (18/8/2016).

Ekonomi China telah melambat dan bahkan melaporkan titik terendahnya dalam 25 tahun pada tahun 2015.

Para analis memprediksi bahwa implikasi pertumbuhan jangka panjang cenderung akan mendorong stimulus lanjutan, khususnya dari sisi fiskal di tengah kecemasan adanya tambahan pelonggaran moneter dapat membuat gejolak di sektor properti.

Bank sentral China, People's Bank of China (PBOC) telah melakukan beberapa tahapan pelonggaran, termasuk menurunkan rasio cadangan wajib minimum perbankan dan memangkas suku bunga.

Menurut Moody's, outlook yang lebih baik terhadap China cenderung akan membantu menstabilkan outlook bagi ekonomi negara-negara berkembang pula.

Moody's menyatakan pula, perbaikan dalam harga komoditas dan arus modal yang lebih baik pun akan membantu negara berkembang.

Moody's menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 masing-masing 0,2 persen, menjadi 4,4 persen pada tahun 2016 dan 5 persen pada tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com