Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia: Stok Pupuk Bersubsidi di NTB Aman

Kompas.com - 20/08/2016, 12:08 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menjamin bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) aman hingga lima bulan ke depan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, saat ini total stok pupuk bersubsidi untuk NTB per 16 Agustus 2016 adalah 69.770 ton. Angka ini mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dari ketentuan stok pemerintah yaitu 5.325 ton.

Rincian stok pupuk bersubsidi tersebut adalah 35.151 ton urea, 4.104 ton SP-36, 6.632 ton ZA, 18.493 ton NPK dan 5.389 ton pupuk organik.

Secara nasional, stok pupuk bersubsidi saat ini mencapai 1,28 juta ton. Menurut Aas, Pupuk Indonesia telah berkomitmen untuk mengamankan pasokan pupuk untuk berjaga-jaga menghadapi musim tanam.

"Fenomena iklim dan cuaca belakangan ini membuat terjadinya pergeseran musim tanam, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan kami membuat kebijakan untuk membangun stok di atas ketentuan," ujar Aas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/8/2016).

Hingga Agustus, Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya, Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik, telah menyalurkan 152.271 ton pupuk bersubsidi untuk wilayah NTB.

Selain mengamankan stok, Pupuk Indonesia juga telah membuat sejumlah kebijakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan pupuk bersubsidi di lapangan.

Langkah tersebut antara lain menerapkan sistem rencana definitif kebutuhan kelompok, untuk memastikan pupuk bersubsidi diterima petani, kemudian pemberian warna khusus untuk pupuk bersubsidi, pemberian bag code untuk mendeteksi karung pupuk bersubsidi, dan lain sebagainya.

"Kami juga menambah gudang penyangga untuk melayani daerah-daerah remote sehingga pupuk bisa cepat sampai pada petani," tambah Aas.

Aas menghimbau para petani untuk gabung dalam kelompok sehingga bisa terdaftar dalam RDKK, sehingga dapat memperoleh jatah pupuk bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com