J: Sebenarnya kalau dihitung tidak ada idealnya, tetap masih kurang. Tetapi Rp 1 miliar bisa kami alokasikan untuk agen penyaluran KUR. Nah KUR bisa puluhan miliar.
Tahun depan kami dipatok anggarannya hanya Rp 71 triliun. Kalau dibilang cukup ya nggak cukup, tetapi kemampuan negara ya segitu ya mau gimana lagi? Makanya kami harus cari cara, bagaimana supaya stakeholder lain bisa masuk ke desa.
Kuncinya, kami mesti memberdayakan potensi masyarakat bisa masuk ke desa. Nanti kalau desanya maju itu otomatis enterpreneur terbentuk. Misalnya kalau desanya maju kalau infrakstruktur finansialnya udah ada masyarakat bisa ajukan kredit untuk sewa truk, bisa ajukan kredit kepada warung. Nah, seperti itu udah berkembang.
Seperti kemarin ada transmigran teladan, saya terkejut ada transmigran yang tiga tahun lalu jadi tukang batu di Jakarta tetapi sekarang punya pendapatan Rp 750 juta per tahun. Lebih besar dibandingkan gaji Menteri. Ternyata dia tetap tanam komoditi dan dia punya jiwa entrepreneur, mengorganisir petani lain untuk jual hasil panen ke pasar-pasar. Itu daerah yang paling tertinggal.
T: Program Kementerian Desa yang baru lebih ke pendekatan bisnis, apakah stakeholder lain sudah siap?
J: Ya kami mesti kawal, mesti komunikasi ke mereka lagi. Saya rasa kesiapan mereka beda-beda, jadi tugas kami mengawal daerah-daerah yang belum siap.
Kami juga akan jadikan daerah siap untuk jadi contoh. Karena kalau kami bikin program baru belum tentu berhasil. Kenapa yang ada tidak kami manfaatkan?
Saya hampir tiap minggu ke desa. Tim saya sedang cari desa yang jelek dan desa yang bisa jadi contoh. Kemarin saya sudah beberapa desa di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Bahkan sampai 17 Agustus pun saya di perbatasan Timor Leste di Belu. Minggu depan ke Jawa Timur atau Riau. Kemudian Insya Allah saya lebaran Idul Adha di Lebak, Pandeglang.
Belajar dari Presiden, beliau turun ke desa ya kami harus turun juga. Karena benar kalau turun ke desa kami banyak tahu dan dengar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.