Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Ekonomi Belum Kuat, Swasta Tahan "Ngutang"

Kompas.com - 23/08/2016, 19:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal II 2016 tertahan oleh penurunan ULN swasta yang lebih dalam sebesar 3,1 persen year on year (YOY).

Direktur Eksekutif Departmen Statistik BI Hendy Sulistiowati mengatakan, pada akhir kuartal II 2016, ULN swasta tercatat sebesar 165,1 miliar dollar AS.

Angka ULN swasta turun dibandingkan kuartal I 2016 yang mencapai 165,6 miliar dollar AS.

"Selama kuartal II kemarin, swasta lebih banyak bayar daripada 'ngutang'. Mungkin karena kegiatan ekonomi belum kuat tumbuhnya, jadi mereka lebih baik bayar utang, enggak usah narik utang," kata Hendy di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Jika melihat jangka waktunya, ULN jangka panjang sektor swasta pun mengalami penurunan dari 130,3 miliar dollar AS pada kuartal I 2016, menjadi 126,7 miliar dollar AS pada akhir kuartal II 2016.

Sementara itu, peningkatan terjadi pada ULN jangka pendek sektor swasta, dari 35,2 miliar dollar AS pada kuartal I 2016 menjadi 38,3 miliar dollar AS.

"Mungkin analisisnya, swasta membayar utang jangka panjang yang tidak terlalu perlu. Hanya narik utang jangka pendek untuk modal kerja," imbuh Hendy.

Lebih jauh, Hendy menyampaikan, sejumlah instrumen yang digunakan swasta untuk menarik utang adalah loan agreement, surat utang, utang dagang, C&Ds, serta instrumen lainnya.

"Utang dagang naik dari 6,9 miliar dollar AS menjadi 7,6 miliar dollar AS. Makanya, utang jangka pendek ini naik. Karena utang dagang ini," tutur Hendy.

Yang menarik, utang perusahaan afiliasi atau yang berarti utang dari perusahaan penanaman modal asing (PMA) turun dari 50,2 miliar dollar AS pada kuartal I 2016 menjadi 48,3 miliar dollar AS pada kuartal II 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Whats New
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Whats New
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com