Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tugas Berat yang Harus Diemban Airnav Balikpapan

Kompas.com - 26/08/2016, 10:34 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI), yang di kenal sebagai AirNav Indonesia. 

AirNav Indonesia merupakan satu-satunya institusi yang diberi mandat oleh Pemerintah untuk memberikan layanan navigasi penerbangan di seluruh Indonesia (Single Air Traffic Service/ATS Provider), sebagaimana amanat Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan.

Sebagai single ATS Provider di Indonesia, perum ini mempunyai maksud dan tujuan melaksanakan penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan sesuai dengan standar yang berlaku untuk mencapai efisiensi dan efektivitas penerbangan dalam lingkup nasional dan internasional.

Untuk bandara-bandara international atau bandara-bandara berkapasitas besar lainnya, umumnya Airnav tidak terlalu merasa kesulitan dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan maskapai.

Namun, keberadaan bandara perintis di daerah-daerah yang masih minim akan sarana dan prasarana pendukung cukup membuat Airnav memutar strategi agar penerbangan menuju bandara perintis tetap aman.

"AirNav Indonesia ada tanggung jawab menjaga keseimbangan navigasi di bandara se Indonesia. Termasuk bandara perintis dari Sabang sampai Merauke," ujar General Manager AirNav Indonesia Cabang Balikpapan, Yusfan Ulya, Jumat (26/8/2016).

Menurut Yusfan, kondisi bandara perintis masih jauh dari kata sempurna agar airlines mendarat dengan aman dan nyaman.

"Kalau kita pernah ke bandara perintis, orangnya ga ada. Cuma ada runway saja. Kadang runway cuma tanah dikerasin. Selama penerbangan dia(airlines) misal dari Balikpapan ke bandara perintis itu harus tetap dilayani oleh AirNav sampai landing," tandas Yusfan.

Untuk wilayah Balikpapan Kalimantan Timur, pihaknya mendapat mandat untuk memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan maskapai di delapan bandara perintis.

Meski tak disebutkan satu per satu nama bandaranya, namun menurut Yusfan, dari delapan bandara yang ada, tiga bandara masih minim pengelola atau bisa dibilang masih belum ada personil Airnav.

"AirNav ketitipan tanggung jawab dari Dishub Udara, di Balikpapan mendapat delapan bandara untuk pelayanan navigasi memberikan jaminan pesawat bisa selamat," ucapnya.

"Tapi dari delapan itu tiga ga ada orang, maka dari itu AirNav di tahun ini kita mendata mau ngapain, fasilitas apa yang kita mau taruh di sana, personil mau ditaruh berapa. Itu terkait sama program kementerian perhubungan."

Dengan demikian, pihaknya bisa menjalankan mandat dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan mewujudkan rencana strategis Kementerian Perhubungan dalam jangka panjang.

"Ada 32 pembangunan bandara baru. Termasuk kami di Kaltim yang diwenangkan ke Balikpapan ada delapan," sebut Yusfan.

"Kami ada bandara yang letaknya di perbatasan, karena dia di perbatasan, daerah rawan bencana mendapat prioritas. Untuk kedaulatan dan pertahanan keamanan. Bandara di sana masih tanah. Pesawat ada yang landing disana."

Sebagai pihak yang melayani pemberian informasi penerbangan yang tujuannya pada keselamatan penerbangan untuk pesawat, AirNav Balikpapan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembangunan bandara-bandara perintis tersebut.

"Baru saja kemarin ketemu kepala dinas perhubungan Kutai Timur terkait pembangunan bandara Sangata, terus Muara wahau dan Sanggima. Tiga bandara perintis di Kutai Timur itu diberikan ke Balikpapan. Kami membicarakan hal itu, kami mohon support Pemda," kata Yusfan.

Yusfan menambahkan, bandara di Muara Wahau contohnya, akan mendapat perhatian khusus. Mengingat, di bandara tersebut perlintasannya belum berupa aspal, atau bisa dibilang masih berupa sebidang tanah.

"Di Wahau enggak ada apa-apa, runway belum aspal. Masih tanah dikerasin. Cuma ada satu bangunan kecil yang fungsinya terminal sekaligus kantor. Orang AirNav belum ada di situ," kata dia.

Kompas TV Di Bandara Ini Sekarang Bisa Nonton Bioskop

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com