Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Industri Transportasi "Online" Sudah Terlalu Matang untuk Pemain Baru?

Kompas.com - 27/08/2016, 13:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

KOMPAS.com - Industri transportasi online, atau sering disebut ride-hailing atau ride-sharing, saat ini sedang mengalami pertumbuhan luar biasa, disamping banyaknya penolakan serta hambatan regulasi yang membayangi industri ini di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sebagian besar pengamat menilai bahwa industri ini sudah terlalu matang, sehingga hanya akan ada satu pemain dominan. Hal itu dikemukakan oleh Hans Tung, investor dan managing partner Asia yang berfokus di GGV Capital. CGV Capital saat ini mendanai Didi dan Grab, layanan transportasi online asal Singapura.

Tung memberikan contoh bagaimana raksasa transportasi online di China, Didi Chuxing, mencaplok Uber, yang juga pesaingnya. Sebelumnya, Uber kalah bersaing dengan Didi di pasar China. Leburnya Uber ke Didi ini tentunya mengejutkan banyak pihak di Silicon Valley, sebab dominasi Uber akan semakin besar. 

Tung mengestimasi, konsolidasi juga akan terjadi di negara lain. "Hanya akan ada si dominan nomor 1," tegas dia.

Namun, konsesus dari 11 ekonom yang diwawancarai Reuters sepakat industri "transportasi-panggilan" ini masih terbuka untuk dimasuki pemain baru. Sebab, rata-rata hambatan untuk memasuki bisnis ini tidak banyak.

"Jika satu perusahaan menguasai pasar, belum tentu yang lainnya tidak bisa," tukas David Evans, chairman Global Economics Group dan salah satu penulis buku  "Matchmakers: The New Economics of Multisided Platforms."

Sebanyak 10 ekonom lain berpendapat, industri dengan pasar yang diperkirakan mencapai 40 miliar dollar AS itu mungkin memiliki dua pemain sukses. Namun, juga ada beberapa pemain lain yang lebih kecil.

Dalam industri ini, tidak ada unsur-unsur yang secara tradisional memungkinkan satu perusahaan mengontrol penuh sektor itu. Sebab, industri "transportasi-panggilan" relatif mudah untuk dibangun, tenaga kerja dikontrak tanpa loyalitas atau keterampilan khusus, dan aplikasi bisa diunduh gratis dalam hitungan detik.

Contoh Kasus

Keberhasilan pemain baru bisa diambil contoh di negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Yakni keberhasilan Lyft. Juga ada startup baru berbasis di New York, Juno.

Halaman:


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MenkopUKM Apresiasi Kepatuhan TikTok Shop yang Tutup Sore Ini

MenkopUKM Apresiasi Kepatuhan TikTok Shop yang Tutup Sore Ini

Whats New
Bos Bulog Surati Shopee, Atur Pembatasan Pembelian Beras SPHP

Bos Bulog Surati Shopee, Atur Pembatasan Pembelian Beras SPHP

Whats New
Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Whats New
Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang Akan Dirilis KAI

Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang Akan Dirilis KAI

Whats New
Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Whats New
Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 'Fresh Graduate', Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 "Fresh Graduate", Simak Persyaratannya

Work Smart
Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Whats New
Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Whats New
4 Tips Menang 'War' Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

4 Tips Menang "War" Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Spend Smart
Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Spend Smart
Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

BrandzView
BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

Whats New
Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Earn Smart
TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com