Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menyiapkan Pensiun Dini dengan Deposito

Kompas.com - 29/08/2016, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berniat mengambil kesempatan pensiun dini? Sebelum Anda memutuskannya, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan persiapkan.

Tentunya setelah mengambil pensiun dini, Anda tidak memiliki penghasilan rutin lagi setiap bulannya dan hal ini harus diantisipasi dan disiapkan sebaik mungkin karena Anda tidak bisa lagi bergantung pada orang lain dalam mencukupi nafkah diri sendiri atau pasangan.

Salah satu cara menyiapkan pensiun dini itu adalah dengan menggunakan deposito. Bagaimana langkahnya?

1.    Hindari hanya bergantung pada pensiun dari perusahaan.
Kebanyakan orang memilih untuk tinggal mengatur uang pesangon dari perusahaan agar bisa mencukupi kebutuhan hidup yang sudah tak lagi berpenghasilan. Padahal nominal tersebut mengalami penurunan nilai setiap tahunnya.

Jadi, uang pesangon itu mungkin tak lagi cukup untuk meng-cover semua biaya hidup hingga usia 70-an seperti dalam bayangan Anda. Atau jika Anda dulunya pegawai negeri, Anda wajib tahu bahwa besaran uang pensiun itu biasanya lebih kecil dibandingkan dengan uang gaji yang Anda terima semasa bekerja.

Artinya, gaya hidup Anda juga harus diturunkan berbanding lurus dengan nominal yang Anda terima sebagai uang pensiun.

2.    Jangan ragu mendaftarkan diri pada program pensiun di bank
Kebanyakan dari kita sebagai masyarakat menggunakan uang pemasukan setiap bulannya untuk mencukupi kebutuhan hidup lantas sisanya baru ditabung.

Jika Anda tidak bisa mengontrol diri Anda agar disiplin menyisihkan sebagian uang untuk ditabung lebih dulu, gunakan saja program autodebet rekening langsung ke deposito dana pensiun.

Dengan sistem ini, Anda akan langsung menerima sejumlah dana pensiun yang siap digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup karena dana tersebut sudah secara otomatis dipotong bank dan dialokasikan pada deposito masa tua Anda.

3.    Gaji naik, tabungan naik.
Selama Anda belum pensiun dini dan bisa berkarya, syukur bila bisa mendapat promosi sehingga gaji Anda naik, usahakan untuk meningkatkan tabungan Anda.

Misalkan saat ini Anda bergaji Rp 4.000.000 dan tabungan bulanan Rp 400.000, maka ketika gaji Anda naik menjadi Rp 5.000.000 tabungan pun juga harus naik menjadi Rp500.000.

Lebih baik lagi jika tabungan ini merupakan tabungan deposito yang dikenal lebih mampu memberikan bunga relatif tinggi dan penalti yang dikenal sebagai pengaman agar uang Anda tak mudah diambil tanpa keadaan mendesak.

4.    Pisahkan dana pensiun dengan dana cadangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda membutuhkan dana cadangan untuk menalangi kebutuhan tak terduga yang membutuhkan sejumlah uang untuk melunasinya.

Tapi jangan gunakan dana pensiun sebagai alternatif dana cadangan ini. Mulai sekarang, berlatihlah untuk membagi pos pengeluaran Anda menjadi pos dana kebutuhan sehari-hari, dana cadangan untuk kebutuhan mendesak, serta dana pensiun yang memang disiapkan untuk kebutuhan di masa mendatang.

5.    Dana pensiun bukan dana investasi.
Salah satu kesalahan akibat tergiur dengan pengembalian yang besar adalah menggunakan dana pensiun sebagai dana investasi. Tidak sedikit dari para pensiunan yang memutuskan untuk mencoba peruntungan mereka di dunia investasi saham dengan menggunakan dana pensiun mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com