JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 12 tahun Prio Adhi Setiawan bekerja sebagai insinyur aeronatik industri pesawat di Hamburg Jerman.
Ia banyak merancang soal batas toleransi kerusakan dan kepenatan bagian-bagian pesawat.
Master lulusan Technical University Munich (TUM) Munich, Jerman ini juga terlibat langsung dalam rancang bangun dan pengembangan sejumlah tipe pesawat Airbus seperti Single Aisle (A319/A320/A321), Long Range (A340 family, A330 MRTT), new Airbus A/C (A350-900/1000, A320 neo, A380) and military aircraft (A400M).
Meskipun hidup di Jerman, benaknya selalu tertuju ke Indonesia, Tanah Air tempat kelahirannya 39 tahun silam.
Prio tak ingin keahlian dan pengalamannya dalam industri penerbangan hanya untuk dirinya sendiri dan perusahaannya saja.
Karena itu, setiap liburan tahunan, lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang angkatan IV ini selalu menyempatkan pulang ke Indonesia.
Bukan untuk berwisata, tetapi menularkan keahlian dan pengalamannya kepada anak-anak muda, terutama mahasiswa-mahasiswi penerbangan.
“Di Jerman, diaspora-diaspora Indonesia yang bekerja sebagai propesional industri dirgantara bersinergi membuat semacam thinktank, menggodok berbagai konsep untuk mengembangkan industri dirgantara di Indonesia,” kata pria kelahiran Jakarta ini.
Konsep-konsep tersebut lalu disebarkan kepada mahasiswa penerbangan dan pemangku kepentingan industri dirgantara di Indonesia.
“Kami mencoba menularkan virus ke adik-adik mahasiswa untuk mempunyai visi global act local. Bangun bangsa bareng-bareng,” kata sarjana Teknik Sipil Universitas Indonesia ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.