Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: RI Harus Waspadai Pemindahan Kemiskinan dari Desa ke Kota

Kompas.com - 01/09/2016, 22:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KONPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti potensi perpindahan masyarakat dari desa ke kota atau urbanisasi untuk beberapa tahun ke depan.

Ia mengungkapkan ada kemungkinan pemindahan masyarakat itu juga menjadi peluang pemindahan kemiskinan dari desa ke kota.

"Kita harus mewaspadai agar tidak terjadi situasi seperti itu," ujar Menkeu saat rapat dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Bagi negara yang ekonominya sedang tumbuh seperti Indonesia, urbanisasi menjadi satu hal yang wajar.

Namun ungkap Menkeu, ada risiko yang besar bila masyarakat yang pindah tidak mendapatkan pekerjaan yang layak di perkotaan.

Kemiskinan yang selalu identik dengan pedesaan diyakini akan pindah ke kota. Sejumlah negara sudah mengalami hal itu.

"Urbanisasi yang baik itu apabila tenaga kerja yang pindah ke kota mendapatkan pekerjaan yang baik yaitu manufaktur atau jasa yang nilai tambahnya tinggi," kata Ani.

Oleh karena itu ucap ia, pemerintah harus mampu menggenjot pertumbuhan industri pengolahan sehinga mampu menyerap tenaga kerja yang datang ke kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi

Whats New
Daftar Biaya Pasang Listrik Baru PLN Tahun 2024

Daftar Biaya Pasang Listrik Baru PLN Tahun 2024

Whats New
Pemerintah Bakal Evaluasi KRIS, Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Belum Dihapus

Pemerintah Bakal Evaluasi KRIS, Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Belum Dihapus

Whats New
Utang Jatuh Tempo RI 'Numpuk' hingga 2027, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Utang Jatuh Tempo RI "Numpuk" hingga 2027, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Mendag Minta Krakatau Steel Produksi Baja Berstadar Nasional di Tengah Gempuran Produk Ilegal

Mendag Minta Krakatau Steel Produksi Baja Berstadar Nasional di Tengah Gempuran Produk Ilegal

Whats New
Pagu Indikatif PUPR 2025 Rp 75,63 Triliun, Basuki: Jauh Lebih Rendah dari Kebutuhan Anggaran

Pagu Indikatif PUPR 2025 Rp 75,63 Triliun, Basuki: Jauh Lebih Rendah dari Kebutuhan Anggaran

Whats New
Koinworks Bank Sudah Raup Laba Rp 1,2 Miliar di Kuartal I 2024

Koinworks Bank Sudah Raup Laba Rp 1,2 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Update PPPK 2024, Naskah Soal Seleksi Sudah Diterima Panselnas

Update PPPK 2024, Naskah Soal Seleksi Sudah Diterima Panselnas

Whats New
Sandiaga Uno Sebut Studio Alam Gamplong Dapat Investasi 4 Miliar Dollar AS

Sandiaga Uno Sebut Studio Alam Gamplong Dapat Investasi 4 Miliar Dollar AS

Whats New
Survei Buktikan, Ini 10 Tanda Harus Memperhatikan Keuangan Anda

Survei Buktikan, Ini 10 Tanda Harus Memperhatikan Keuangan Anda

Earn Smart
Riset Terbaru, Konsumen Mulai Suka Belanja Bahan Pokok secara Online

Riset Terbaru, Konsumen Mulai Suka Belanja Bahan Pokok secara Online

BrandzView
Menhub Lantik Irjen Risyapudin Nursin Jadi Dirjen Perhubungan Darat

Menhub Lantik Irjen Risyapudin Nursin Jadi Dirjen Perhubungan Darat

Whats New
Gelar RUPS, PT Multi Medika Internasional Tbk Umumkan Strategi dan Program Kerja 2024

Gelar RUPS, PT Multi Medika Internasional Tbk Umumkan Strategi dan Program Kerja 2024

Rilis
Faisal Basri: Program Iuran Tapera Wajib Dibatalkan

Faisal Basri: Program Iuran Tapera Wajib Dibatalkan

Whats New
Mengenal Perusahaan Modal Ventura, dari Manfaat hingga Jenis-jenisnya

Mengenal Perusahaan Modal Ventura, dari Manfaat hingga Jenis-jenisnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com