JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa menjaga inflasi di Indonesia jauh lebih sulit dibandingkan dengan negara lain. Hal itu tidak terlepas dari wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
"Indonesia punya 17.000 pulau. Jadi masalah distribusi dan ketersediaan pasokan pangan itu sudah bisa membuat inflasi yang tinggi," ujar Gubenur BI Agus Martowardojo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/9/2016) malam.
Sebagai negara kepulauan, kata Agus, inflasi di Indonesia bisa didorong oleh meningkatnya harga-harga barang atau jasa di satu pulau, meskipun harga di pulau lain stabil.
Hal itu dipastikan tidak akan terjadi bagi negara yang bukan negara kepulauan. Pengendalian Inflasi relatif lebih mudah lantaran satu daratan.
Oleh karena itu, BI menilai terjadinya deflasi 0,02 persen pada Agustus 2016 bukan hanya lantaran harga-harga sudah turun pasca Lebaran.
Tetapi, Bank sentral itu yakin deflasi itu juga terjadi lantaran kesungguhan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia bersama-sama menjaga laju inflasi.
"Kalau kami bandingkan 2009-2015, rata-rata pasca lebaran itu inflasi 0,74 persen tapi kita sekarang bisa minus 0,02 persen (deflasi)," kata Agus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.