Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Baru, Pengelolaan Keuangan Ini Harus Anda Ketahui

Kompas.com - 04/09/2016, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi yang sedang berada dalam langkah awal memulai usaha, perlu dilakukan pengaturan keuangan yang disiplin agar bisa diketahui sejauh mana efektifitas penggunaan modal serta tingkat omset penjualan.

Niatan untuk memiliki dan menjalankan usaha biasanya dibarengi dengan kepemilikan sejumlah modal untuk menggerakkan roda usaha.

Namun, ukuran besarnya modal jangan sampai menjadi penghalang dalam berwirausaha. Usaha dapat dijalankan menyesuaikan modal yang ada, mulai dari skala kecil.

Banyak di antara para pengusaha yang baru menjalankan bisnisnya diawali saat telah menjadi seorang karyawan, bekerja di suatu instansi atau perusahaan. Awalnya, menggerakkan suatu usaha dianggap sebagai bisnis sampingan semata. 

Usaha sampingan dengan modal kecil hendaknya tetap dijalankan dengan peneuh kemantapan dan keseriusan.

Usaha dengan modal kecil bisa jadi memiliki omset besar jika kegiatan usaha benar-benar digeluti dengan baik, termasuk dalam hal pengaturan dan pengelolaan keuangan di dalamnya.

Ada beberapa tips tentang cara mengatur keuangan dalam berwirausaha, terutama bagi mereka yang baru saja berposisi sebagai calon pengusaha atau pengusaha baru.

1. Memisahkan uang bisnis dan uang pribadi

Pemilik usaha juga berperan sebagai pekerja dalam usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, pemilik usaha tetap harus memberikan alokasi keuntungan untuk menggaji dirinya sendiri.

Dengan sistem seperti ini maka pelaku usaha hanya akan membelanjakan uang dari gajinya saja untuk urusan pribadi. Besar kecilnya gaji untuk pemilik usaha tergantung keuntungan usaha. Jadi dalam menjalankan usaha, tetaplah membuat dua akun terpisah, meskipun usaha yang dijalankan masih terbilang skala kecil

2. Membuat rencana penggunaan uang

Modal bisa berupa uang atau selain uang. Untuk memulai usaha, ketersediaan modal memang sangat diperlukan. Modal uang biasanya digunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan untuk berjalannya usaha.

Kebutuhan akan modal memang lebih baik diambil dari modal sendiri agar tidak ada risiko berhutang kepada pihak lain.

Saat telah mendapatkan keuntungan, penggunaan uang juga harus diperhitungkan meskipun untuk pengeluaran usaha.

Perencanaan penggunaan uang dilakukan untuk menghindari situasi kekurangan dana. Jangan menghamburkan uang meskipun posisi saldo kas berlebih. Jika memiliki rencana belanja modal, perlu dipertimbangkan manfaatnya, apakah mampu meningkatkan penjualan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com