JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa negara-negara di dunia sedang menghadapi masalah yang dilematis terkait persoalan pengangguran.
"Terus terang di G-20 nyaris separuh hari hanya untuk bahas ini (persoalan pengangguran)," ujar Menkeu saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Saat ini kata dia, ekonomi dunia memang masih tumbuh. Tetapi pertumbuhan ekonomi itu tidak menciptakan banyak lapangan kerja.
Perkembangan teknologi yang pesat dalam satu dekade terakhir membuat ekonomi digital semakin berkembang. Hal itu membuat ekonomi semakin efisien dan tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja.
"Jadi hilangnya penciptaan pekerjaan itu karena ada efisiensi teknologi. Itu akan dihadapkan kepada upaya bagaimana pemerintah menciptakan lapangan kerja," kata Menkeu.
Hingga saat, sumber pekerjaan yang dianggap permanen dan berkelanjutan adalah sektor korporasi.
Oleh karena itu ia mengatakan pentingnya pemerintah memberikan iklim usaha yang kondusif sehingga dunia usaha bisa menjalankan usahanya dengan baik di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran pada Februari 2016 tercatat sebanyak 7,02 juta orang.
Angka ini menurun sebanyak 430.000 orang dibandingkan Februari 2015 yang sebanyak 7,45 juta orang.
Pada periode sama, jumlah penduduk yang bekerja juga turun 200.000 orang. Pada Februari 2016 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 120,65 juta orang, sedangkan pada Februari 2015 sebanyak 120,85 juta orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.