Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Tahun Ini Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen

Kompas.com - 09/09/2016, 21:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mampu mencapai angka lima persen.

Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi masih terlalu lemah untuk mencapai angka 5,1 persen.

"Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi (tahun ini perkiraan) lima persen. Target 5,1 persen tahun ini sepertinya masih agak berat. Tahun depan juga tidak jauh dari lima persen," kata Anton di Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Anton mengatakan, secara umum perekonomian Indonesia belum bisa dibilang terlalu berkembang.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II yang kelihatannya meningkat dengan cepat, barangkali tidak akan terulang pada kuartal III dan kuartal IV.

Beberapa alasan, yaitu efisiensi anggaran yang dilakukan pada paruh kedua ini sangat berpotensi menurunkan konsumsi pemerintah serta investasi pemerintah.

Di sisi lain, inflasi yang relatif rendah juga ditengarai merupakan cerminan dari konsumsi rumah tangga yang masih lemah.

"Defisit neraca transaksi berjalan yang membaik seolah-olah menunjukkan tekanan eksternal berkurang. Tetapi, impor yang melambat itu juga 'weakness' dari perekonomian domestik," imbuh Anton.

Demikian juga dengan tahun depan, Anton memperkirakan pertumbuhan ekonomi juga tak jauh-jauh dari angka lima persen.

Bukan pesimistis, kata Anton, namun banyak pertimbangan yang harus diperhatikan, termasuk soal rasio kredit bermasalah (NPL) meski otoritas telah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com