JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu menambah utang sekitar Rp 37,9 triliun lagi untuk menambal APBN jika defisit melebar dari 2,5 persen menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, dengan defisit anggaran 2,5 persen, maka gross SBN yang mesti diterbikan mencapai Rp 628,4 triliun.
Sementara itu, apabila defisitnya melebar menjadi 2,8 persen, maka gross SBN yang harus dilelang mencapai Rp 666,3 triliun.
"Aturannya, kalau setiap naik 0,1 persen dari PDB (defisitnya), maka utang naik sekitar Rp 11 triliun. Jadi kalau defisit 2,8 persen, gross issuance-nya akan naik menjadi Rp 666,3 triliun," kata Handy di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Handy mengatakan, realisasi penerbitan SBN per 6 September 2016 mencapai Rp 565,6 triliun, atau sekitar 90 persen dari target Rp 628,4 triliun.
Capaian ini terbilang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang pada periode sama tahun sebelumnya baru mencapai kisaran 80 persen.
"Pertanyaannya, kalau defisitnya dimentokin 2,8 persen, parah enggak suplai SUN-nya?" ucap Handy.
Menariknya, kata dia, permintaan investor terhadap obligasi pemerintah sangat tinggi beberapa bulan terakhir.
Rata-rata penawaran pembelian year-to-date untuk obligasi pemerintah yang sudah dilelang mencapai Rp 36 triliun. "Kalau melihat begini, tekanan suplai tidak menjadi isu," kata Handy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.