Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Global Meningkat Seiring Memudarnya Kesempatan Fed Menaikkan Suku Bunga

Kompas.com - 16/09/2016, 05:53 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Harga ekuitas global meningkat pada penutupan perdagangan Kamis sore waktu setempat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, atau Jumat pagi waktu Indonesia barat.

Pendorongnya, yakni rilis data penjualan di AS yang lemah, yang membuat argumen kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve, bank sentral AS, menjadi pudar.

Data penjualan Agustus untuk AS turun lebih dalam dari yang diperkirakan, menunjukkan adanya pelemahan konsumsi domestik yang berpotensi menahan kenaikan suku bunga acuan.

Federal Reserve atau The Fed sendiri akan menggelar pertemuan dewan gubernur atau FOMC pada pekan depan untuk menentukan nasib Fed Fund Rate (FFR).

"Jumlah penjualan ritel yang mengecewakan membuat kami berpandangan akan sulit bagi Fed untuk menaikkan suku bunga acuan di pekan depan," kata Bill Merz, perencana investasi di US Bank Wealth Management di Minneapolis, AS, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, data ketenagakerjaan di AS juga memaparkan bahwa pasar tenaga kerja di AS semakin ketat dengan adanya sejumlah PHK pada pekan lalu. Hal itu membuat kenaikan inflasi di Agustus.

Jarak antara yield obligasi lima tahun dengan yield obligasi 30 tahun melebar hingga 129,70 basis poin, yang paling tajam sejak 27 Juni 2016.

Ekspektasi bahwa Fed tidak menaikkan suku bunga menyebabkan obligasi jangka panjang menjadi kurang diminati, sebab suku bunga rendah menyebabkan inflasi lebih lama, yang menggerus nilai utang.

Ekspektasi kenaikan suku bunga Fed oleh para pedagang saham turun menjadi 12 persen dari 15 persen di Rabu, berdasarkan data CME Group FedWatch.

Di Jumat besok, para pedagang akan fokus melihat data inflasi harga konsumen di AS sebagai fokus ekonomi untuk menentukan langkah.

Indeks

MSCI, indeks dunia yang melacak saham di 45 negara naik 0,73 persen didorong oleh kenaikan bursa AS di Wall Street, yang naik akibat lemahnya data ekonomi tersebut.

Indeks Dow Jones naik 177,71 poin atau naik 0,99 persen ke level 18.212,48. Indeks S&P 500 naik 21,49 poin atau 1,01 persen. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 75,92 poin atau naik 1,47 persen.

Saham Apple kembali naik 3,5 persen dan menyokong peningkatan tajam tiga indeks utama di bursa AS. Kenaikan saham Apple didorong pernyataan bahwa produksi pertama iPhone 7 Plus sudah terjual habis di seluruh dunia.

Saham Eropa juga berakhir meningkat dalam perdagangan yang bervariasi. Saham supermarket Inggris, Morrisons memimpin kenaikan bursa setelah paparan kinerja yang solid.

Indeks FTSEurofirst 300 naik 0,55 persen pada perdagangan Kamis. Sementara bursa saham Tokyo ditutup dalam level terendah di tiga minggu akibat ketidakpastian suku bunga oleh bank sentral Jepang.

Harga Minyak

Harga minyak naik sekitar satu persen akibat kenaikan perdagangan berjangka untuk bensin. Adanya penundaan produksi bensin di Colonial Pipeline, pemasok bensin terbesar di AS, mendorong kenaikan bursa.

Harga minyak mentah Brent naik 74 sen atau 1,6 persen ke level 46,59 dollar AS per barel. Sementara minyak mentah AS CLc1 naik 33 sen atau naik 0,76 persen ke level 43,91 dollar AS per barel.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com