HD Capital: IHSG Lanjutkan Penguatan, Akumulasikan Empat Saham Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan jelang akhir pekan ini mulai memasuki area jenuh jual (oversold), sehingga IHSG diperkirakan akan kembali melanjutkan pola penguatan.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko mengatakan, aksi jual kaum bearish selama beberapa hari terakhir akibat tekanan volatilitas regional mulai mereda.

"Kaum bullish melihat ada kesempatan emas dalam pasar yang sudah cukup jenuh jual (oversold) setelah terkoreksi dalam," papar Yuganur dalam risetnya, Jumat (16/9/2016).

Peluang penguatan lanjutan pada IHSG di perdagangan jelang akhir pekan ini mesti disikapi para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini.

1. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target trading Rp 12.250 hingga Rp 12.650.

Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emiten big cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja ekspektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp 12.250 hingga Rp 12.650.

2. Saham PT Adaro Energy (ADRO) dengan target trading Rp 1.180 hingga Rp 1.250.

Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emiten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp 1.180 hingga Rp 1.250.

3. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target trading Rp 4.250 hingga Rp 4.350.

Secara teknikal perbaikan short dan medium term trend emiten big cap telekomunikasi ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp 4.250 hingga Rp 4.350.

4. Saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target trading Rp 625 hingga Rp 645.

Pola perbaikan momentum dalam short dan medium emiten properti ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp 625 hingga Rp 645.