Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Kementerian Perindustrian Dapatkan Pagu Anggaran Rp 2,9 Triliun

Kompas.com - 21/09/2016, 17:57 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR menyetujui pagu anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk Tahun Anggaran (TA) 2017 sebesar Rp 2,9 triliun, Rabu (21/9/2016). Alokasi terbesar anggaran di 2017 ini untuk program pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri sebesar Rp 976,7 miliar.

Dalam rapat tersebut, Komisi VI juga menyetujui penghematan anggaran Kemenperin sebesar Rp 220 miliar dari pagu awal Rp 3,16 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyampaikan, sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S549 Tahun 2016, Kemenperin menerima pagu anggaran sebesar Rp 3,16 triliun.

"Namun berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S635 Tahun 2016 mengenai penyesuaian pagu anggaran Kementerian/Lembaga (K/L), dikenakan pemotongan Rp 220 miliar menjadi Rp 2,94 triliun," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana menjelaskan, pada 2017 pagu anggaran Kemenperin sebesar Rp 2,94 triliun dan akan dilanjutkan ke Badan Anggaran DPR.

"Pagu anggaran Kemenperin sebesar Rp 2.94 triliun dan untuk selanjutnya akan diteruskan ke Badan Anggaran DPR sesuai dengan mekanisme dan aturan perundang undangan," kata Azam.

Dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,9 triliun Kemenperin akan mengalokasikan anggaran kepada sembilan Direktorat Jenderal (Ditjen).

Alokasi terbesar diberikan untuk Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kemenperin yang akan dilaksanakan Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemenperin sebesar Rp 976,7 miliar.

Anggaran terbesar kedua dialokasikan untuk Program Percepatan Penyebaran dan Pemerataan Pembangunan Industri yang akan diselenggarakan Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) sebesar Rp 634,8 miliar.

Sedangkan alokasi anggaran terbesar ketiga dialokasikan untuk Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) sebesar Rp 564,5 miliar.

Selebihnya, alokasi anggaran diberikan untuk Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebesar Rp 151,7 miliar.

Selain itu, Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil dan Aneka sebesar Rp 141,8 miliar dan Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Rp 113,76 miliar.

Selanjutnya, Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil Menengah sebesar Rp 257,8 miliar, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenperin Rp 10 miliar.

Menurut Menperin, Kementerian Perindustrian akan mengoptimalkan alokasi anggaran yang tersedia untuk mendukung program prioritas yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017.

Kompas TV Pemangkasan Anggaran Tekan Pertumbuhan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com