JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan tol udara yang dicanangkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, disambut positif oleh berbagai pihak, salah satunya dari praktisi penerbangan.
Praktisi penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center, Arista Atmaji, dengan adanya tol udara, distribusi baranga ke daerah pelosok akan semakin cepat.
"Intinya tol udara udara membuka konektivitas secara luas. membuka luas akses ke daerah-daerah di perbatasan, misalnya bandara di Natuna," ujar Arista saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2016).
Arista menuturkan, untuk mencapai rencana tersebut pemerintah harus memperbaiki infrastruktur bandara di daerah pelosok. Salah satunya adalah memperpanjang landasan pacu atau runway. Itu dilakukan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Bandara daerah pelosok.
"Peralatan juga harus ditingkatkan, agar dapat menunjang kegiatan di Bandara," ucap dia.
Selain itu, dia juga meminta kepada operator bandara agar memperpanjang jam operasional bandara di daerah pelosok. Sebab, pergerakan ekonomi masyarakat tidak dibatasi oleh waktu.
"Biasanya kalau di luar Jawa kalau setelah pukul enam sore bandaranya sudah tutup. Jadi supaya dipikirkan jam kerja operasi bandara diperpanjang," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan menginisiasi tol udara untuk meningkatkan konektivitas barang dan orang di kawasan terpencil yang sulit diakses dengan jalur darat dan air. Gagasan tol udara diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.