Namun, hingga akhir 2015 angka-angka itu pun belum terealisasi. Data Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) pun menyodorkan statistik yang berbeda.
Menurut Ketua AIPGI Toni Tanduk, lahan garam nasional termasuk yang dikelola PT Garam (Persero) adalah 25.064 hektar. Di luar itu, ada lahan prospektif seluas 17.190 hektar.
“Kalau produktivitas lahan prospektif itu 60 ton per hektar, kemungkinan ada tambahan produksi garam satu juta ton. Kalau 100 ton per hektar, ya (baru) ada tambahan 1,7 juta ton,” kata Toni, Senin (26/9/2016).
(Baca juga: Faisal Basri: Pemerintah Sanggup Sediakan Lahan untuk Jalan Tol, tetapi Susah untuk Tambak Garam Rakyat...)
Untuk catatan tambahan, tidak semua lokasi industri yang butuh garam berkualitas tinggi berada di lokasi yang sudah punya sentra garam. Kalaupun berdekatan, belum tentu kebutuhan garam industri terpenuhi dari sentra tersebut.
Cerita asin garam nasional bisa jadi masih akan panjang sebelum target swasembada garam benar-benar menjadi kenyataan. Ingat, asin garam tak hanya bicara urusan makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.