Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilitas Politik di Indonesia Mampu Tarik Pemodal Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 01/10/2016, 17:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 secara keseluruhan diprediksi mencapai kisaran 5 persen. Angka ini lebih baik bila dibandingkan realisasi tahun 2015 yang mencapai 4,8 persen.

Ekonom PT Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjelaskan, tahun 2015 merupakan periode terendah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi, kondisi akan membaik pada tahun 2016 dan terus berlanjut pada tahun 2017 mendatang, dengan investasi swasta sebagai motor pendorong pertumbuhan ekonomi.

Leo menyebut, selain kondisi ekonomi, stabilitas politik akan mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Pasalnya, ia melihat investasi akan cenderung solid dalam periode mendatang karena Indonesia sudah memiliki stabilitas politik.

"Sejak Golkar dan PAN masuk (ke dalam koalisi pendukung pemerintah), dukungan parlemen terhadap (Presiden Joko Widodo) Jokowi berubah. Sekarang parlemen kurang lebih 70 persen mendukung Jokowi, sebelum PAN dan Golkar masuk 44 persen," kata Leo pada acara media gathering Mandiri Sekuritas di GH Universal Hotel Bandung, Jumat (30/9/2016).

Dengan demikian, imbuh Leo, Indonesia memiliki stabilitas ekonomi dan stabilitas politik. Kedua hal ini merupakan bekal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah guncangan ekonomi global.

Leo menjelaskan, banyak pihak maupun investor seringkali membandingkan Indonesia dengan India di awal tahun 2016. Pada akhirnya, di awal tahun para investor cenderung memilih untuk menanamkan modalnya di India ketimbang di Indonesia.

"Investor cenderung memilih India karena di awal tahun mereka memiliki stabilitas ekonomi dan politik. Sekarang ceritanya berubah, Indonesia sekarang dianggap seperti India di awal tahun, ada stabilitas ekonomi dan politik," jelas Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com