Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi
Selain itu, ada faktor kenyamanan karena sebagian wajib pajak juga memiliki kegiatan usaha di luar negeri sehingga sebagian dari harta tetap ditempatkan di luar negeri.
Meski demikian, ada potensi harta deklarasi luar negeri tersebut dibawa masuk pada periode-periode mendatang. Hal ini turut akan mendorong kestabilan atau bahkan penguatan mata uang Indonesia di masa yang akan datang.
Apakah penerimaan pajak yang meningkat dan mata uang yang stabil serta-merta dapat meningkatkan kinerja reksa dana? Jawabannya adalah bisa, tetapi tidak langsung.
Reksa dana berinvestasi pada saham dan obligasi. Untuk itu, yang perlu kita analisis adalah dampaknya terhadap saham dan obligasi itu sendiri.
Penerimaan pajak yang meningkat dapat membuat anggaran pemerintah lebih berkesinambungan. Dengan demikian, utang yang diterbitkan untuk menutupi defisit tidak terlalu besar dan alokasi dana bisa digunakan untuk membangun program infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang melibatkan perusahaan BUMN dan swasta akan menyebabkan perekonomian berkembang, penjualan dan keuntungan perusahaan meningkat.
Sesuai dengan teori, meningkatnya keuntungan akan menyebabkan valuasi perusahaan meningkat sehingga harga sahamnya juga berpotensi naik. Dengan demikian, reksa dana yang berinvestasi pada saham juga berpotensi mendapatkan manfaat dengan meningkatnya harga saham tersebut.
Adanya infrastruktur, seperti jalan, rel kereta api, waduk, dan pembangkit listrik, akan berdampak pada meningkatnya perekonomian dan biaya logistik yang semakin efisien.
Biaya logistik merupakan salah satu kontribusi besar terhadap tingginya inflasi di Indonesia, dengan biaya logistik yang berkurang, maka inflasi juga bisa semakin dikendalikan.
Inflasi yang terkendali ditambah dengan mata uang yang stabil, selanjutnya juga akan memberikan amunisi bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga. Sesuai dengan teori, suku bunga yang turun akan membuat harga obligasi meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.