JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty tahap pertama telah berakhir pada 30 September 2016 lalu.
Kini, kebijakan amnesti pajak memasuki periode kedua dengan tarif deklarasi atau repatriasi dalam negeri mencapai 3 persen dan tarif deklarasi luar negeri mencapai 4 persen.
Lalu, apakah kebijakan amnesti pajak periode kedua dan ketiga akan mendulang kesuksesan yang sama seperti periode pertama?
Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management Sigit P Wiryadi memprediksi, periode kedua amnesti pajak cenderung lebih sepi ketimbang periode pertama.
Sigit menjelaskan, pada awalnya kebijakan tax amnesty tidak langsung berjalan. Hingga bulan Agustus 2016 pun masih banyak wajib pajak dan masyarakat yang ragu dan skeptis terhadap kebijakan itu.
"Akhirnya Pak Jokowi sendiri melakukan sosialisasi, ada peran aktif Direktorat Jenderal Pajak, Menteri Keuangan, Kadin, perbankan. Masyarakat akhirnya tahu dan berpartisipasi," ungkap Sigit di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Pada pekan-pekan terakhir periode pertama amnesti pajak, barulah banyak masyarakat dan wajib pajak yang mengikuti program itu.
"Fase kedua tidak akan banyak. Nanti akan banyak lagi di fase ketiga karena semua orang harus mendeklarasi," jelas Sigit.
Sigit menilai program amnesti pajak periode pertama tergolong sukses. "Saya yakin pendapatan pemerintah dari tax amnesty akan memacu pembangunan infrastruktur," tutur Sigit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.